JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku percaya bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi masih independen dalam menangani kasus dugaan suap cek perjalanan yang menyeret 25 anggota dewan.
"Kalau KPK tidak independen, saya kira mereka tidak akan dapat cobaan dari mana-mana kan," katanya saat menghadiri simposium Nasional Demokrat di Jakarta Convention Center, Minggu (30/1/2011).
Cobaan yang mendera KPK selama ini, kata JK, menandakan bahwa institusi penegak hukum itu masih independen. "Ketuanya dapat fitnah membunuh orang. Bibit-Chandra difitnah, berarti memang kerap menjadi independen," ujarnya.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu juga menilai bahwa penahanan terhadap 19 dari 24 politisi tersangka kasus penerima cek perjalanan oleh KPK itu bukanlah suatu kebetulan atau pengalihan isu di tengah bergulirnya kasus mafia pajak.
"Saya kira ini bukan karena kebetulan, proses sudah lama," katanya. "Mudah-mudahan ini bisa membuka semua (kasus ini). Sering orang katakan (kekuatan politik) saling menyandera, kan. Nah, ini salah satu cara membuka sandera-sandera itu," paparnya.
Seperti diberitakan, sejumlah politisi dan mantan politisi ditahan KPK terkait dugaan suap dalam pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Miranda Gultom pada tahun 2004. Kasus ini terungkap setelah mantan politisi PDI-P, Agus Condro, melaporkan kasus ini ke KPK. Agus termasuk salah satu orang yang ikut dicokok KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.