Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Makau, Kota Bergaya Eropa di Asia

Kompas.com - 11/01/2011, 08:29 WIB

KOMPAS.com — Apabila ingin mencicipi rasanya berjalan-jalan di Eropa tanpa ingin kesulitan mengurus visa ke kedutaan dan tidak ingin terlalu menguras tabungan, Anda dapat mengunjungi Makau, sebuah kota kecil bagian dari China.

Makao atau Makau adalah salah satu dari dua daerah administrasi khusus dari Republik Rakyat China, selain Hongkong. Kota Makau merupakan sebuah kota yang terkenal akan kehidupan malam dan judinya. Dapat dibilang bahwa Makau adalah sebuah Las Vegas-nya Asia karena perekonomian wilayah ini memang sangat tergantung pada kegiatan perjudian dan pariwisata kotanya.

Di balik kehidupan malamnya, Makau juga menyimpan harta karun berupa kekayaan arsitektural, tata kota, dan kuliner yang melimpah peninggalan dari pemerintahan Portugis yang menduduki Makau selama lebih dari 400 tahun, hingga diambil alih oleh pemerintah China pada tahun 1999.

Banyaknya bangunan peninggalan Portugis ini menjadikan Makau mirip dengan sebuah kota kecil di Eropa. Bagusnya, hingga saat ini bangunan-bangunan bersejarah peninggalan masa kolonial tersebut masih terawat dengan baik, bahkan menjadi salah satu daya tarik wisata bagi kota tersebut.

Kebanyakan bangunan bersejarah di Makau memiliki dua sebutan, satu dengan bahasa Inggris, satu lagi dengan bahasa Portugis.

Yang tidak ngeh pasti bingung dengan adanya dua sebutan dengan dua bahasa ini. Penanda jalan pun ditulis dengan dua bahasa, bahasa Mandarin dan bahasa Portugis. Walaupun banyak fasilitas publik yang menggunakan dua bahasa, ternyata bahasa yang digunakan warga lokal kebanyakan adalah bahasa Mandarin atau Kanton. Hanya sekitar 2 persen yang menggunakan bahasa Portugis. Tampaknya dalam hal bahasa, Portugis tidak terlalu berpengaruh di sini.

Menuju Makau

Untuk mengunjungi Makau, Anda dapat menggunakan pesawat yang langsung menuju bandara Makau atau dengan menyeberang dari Hongkong melalui feri dengan kisaran waktu satu jam. Ongkos feri bervariasi, dari 142 dollar Hongkong hingga 1.062 dollar Hongkong. Walaupun saat itu saya menggunakan feri yang kelas ekonomi, saya terkejut juga begitu masuk ke dalam kabin feri. Lantainya berkarpet, kursinya nyaman seperti kursi pesawat, dan interiornya lumayan mewah untuk ukuran saya sebagai backpacker kere. Tapi, setelah saya pikir-pikir, 142 dollar Hongkong itu, kalau dirupiahkan, sekitar Rp 170.000. Ya, pantas saja nyaman.

Peta gratis yang saya dapatkan di bandara Makau sayangnya tidak terlalu banyak membantu untuk menjelajah Makau. Gambar jalannya kurang detail dan tampaknya tidak skalatis juga. Namun, paling tidak kita akan mendapat orientasi arah yang cukup baik untuk berkeliling Makau. Maka, jangan lupa untuk mengambil peta gratis Anda begitu mendarat di bandara Makau.

Untuk mencapai penginapan yang Anda tuju, Anda dapat memilih menggunakan bus atau taksi. Perlu diingat, kebanyakan warga lokal Makau tidak mengerti bahasa Inggris. Maka, siapkan kartu nama penginapan Anda yang dilengkapi dengan bahasa lokal, yang kadang disediakan di website penginapan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com