Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gayus Tak Mungkin Jalan Sendiri

Kompas.com - 05/01/2011, 12:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mulai terkuaknya jejak "pelesir" terdakwa kasus dugaan mafia pajak, Gayus Tambunan, memunculkan sejumlah spekulasi baru. Setelah berhasil meninggalkan tahanan dan duduk santai menyaksikan pertandingan tenis di Bali, kali ini mantan pegawai Ditjen Pajak itu diduga bepergian ke sejumlah negara yaitu Singapura, Kuala Lumpur, dan Macau.

Direktur Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Fakultas Hukum UGM Zainal Arifin Mochtar mengatakan, berhasil lolosnya Gayus ke luar negeri mengindikasikan banyak pihak yang membantunya meninggalkan Tanah Air. Terakhir, Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana mengunggah paspor atas nama Sony Laksono dengan wajah mirip Gayus.

"Tidak mungkin Gayus berjalan sendiri. Dia tidak punya akses banyak untuk keluar, apalagi sampai ke luar negeri. Banyak pihak yang membantunya," kata Zainal kepada Kompas.com, Rabu (5/1/2011).

Lolosnya Gayus ke luar negeri, menurutnya, menunjukkan masih lemahnya sistem di keimigrasian sehingga masih bisa dibobol. Menurut keterangan pihak keimigrasian, paspor Gayus sudah dibekukan sejak dia terlibat kasus hukum.

"Spektrum kasus Gayus luas sekali. Ada kasus baru skandal di imigrasi yang bisa mengeluarkan paspor. Ini menjadi sebuah kasus baru," ujarnya.

Dalam penanganan kasus Gayus, polisi juga harus menyentuh pihak-pihak lain yang diindikasi terlibat dalam pusaran kasus tersebut. Selama ini, Zainal menilai, polisi hanya berkutat pada Gayus.

"Badannya saja yang dikerjai, yaitu Gayus sendiri, kakinya tidak. Ada indikasi jaksa nakal, pejabat LP nakal. Hal itu seharusnya ditindaklanjuti. Kasus ini membuktikan kasus Gayus sudah menginjak semua lini, yang herannya tidak dikerjakan. Gayus itu seksinya di banyak lini yaitu uangnya dan posisinya yang paham banyak pihak terlibat sehingga banyak pihak membuka akses untuk apa yang dia butuhkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

    Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

    Nasional
    Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

    Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

    Nasional
    Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

    Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

    Nasional
    Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

    Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

    [POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

    Nasional
    Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

    Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

    Nasional
    Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

    Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

    Nasional
    Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

    Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

    Nasional
    Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

    Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

    Nasional
    Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

    Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

    Nasional
    e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

    e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

    Nasional
    Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

    Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

    Nasional
    MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

    MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

    Nasional
    Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

    Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com