Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Bencana Alam Masih Menanti

Kompas.com - 03/01/2011, 09:54 WIB

Oleh Cornelius Helmy H dan M Zaid Wahyudi

KOMPAS.com — Berbagai bencana alam, mulai dari banjir, longsor, gempa, tsunami, hingga letusan gunung api, selama 2010 belum akan berakhir. Memasuki 2011, sejumlah bencana hidrometeorologi mengancam sejumlah daerah. Kurangnya kesiapan pemerintah menghadapi bencana yang sudah diprediksi terjadi menuntut kewaspadaan masyarakat untuk menjaga diri sendiri.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan, selama 2010, ada 186 kejadian gerakan tanah yang memicu longsor dan banjir bandang di sejumlah daerah di Tanah Air. Jumlah korban tewas hingga 28 Desember 2010 mencapai 465 orang.

Gerakan tanah terbanyak terjadi pada Maret dengan 34 kejadian. Wilayah yang paling banyak mengalaminya adalah Jawa Barat dengan 106 kejadian selama 2010. Sementara bencana dengan korban jiwa terbanyak adalah banjir bandang dan tanah longsor di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat, yang menewaskan 153 orang.

”Muncul fenomena baru bencana gerakan tanah. Pada 2010, selalu ada gerakan tanah yang merusak setiap bulannya. Sebelumnya, fenomena ini tidak pernah terjadi,” kata Kepala PVMBG Surono.

Tahun-tahun sebelumnya, banyak longsor terjadi pada Desember hingga Maret. Sementara April hingga November hanya terjadi pada bulan tertentu.

Bencana gerakan tanah sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Karena itu, banjir, banjir bandang, dan tanah longsor juga disebut sebagai bencana hidrometeorologi. Bencana hidrometeorologi lainnya adalah angin puting beliung dan angin topan.

Dari berbagai bencana yang terjadi selama 2010, bencana hidrometeorologi paling mendominasi. Dari 644 bencana, 577 bencana di antaranya atau 89,6 persennya adalah bencana hidrometeorologi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan bencana hidrometeorologi masih berpotensi besar terjadi di Indonesia tahun ini. Sesuai data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta lembaga meteorologi sejumlah negara menyebutkan, curah hujan Indonesia pada Januari hingga Maret di atas normal. Periode ini diperkirakan akan jadi puncak bencana hidrometeorologi tahun ini.

Peta daerah rawan bencana buatan BNPB menyebutkan, satu dari tiga desa di Indonesia rawan bencana. Dari 497 kabupaten/kota, 176 kabupaten/kota berisiko tinggi banjir, 154 kabupaten/kota berisiko tinggi longsor, dan 153 kabupaten/kota berisiko tinggi kekeringan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com