Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Natal, Peningkatan Toleransi

Kompas.com - 24/12/2010, 05:08 WIB

BANDUNG, KOMPAS - Natal 2010 diharapkan bisa menjadi momentum bagi seluruh umat beragama di Jawa Barat untuk makin meningkatkan toleransi dan sikap damai di tengah keragaman pandangan. Semua pihak diharapkan bisa menahan diri dengan mengutamakan dialog.

Pesan itu dikemukakan Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Bandung Miftah Faridl, Kamis (23/12), terkait dengan perayaan Natal di Jabar tahun ini. Menurut Faridl, dialog sangat penting dalam menjembatani segala perbedaan tanpa menggunakan jalan kekerasan.

Sebagai tokoh Muslim, Faridl mencontohkan pandangan dalam Islam yang menyebutkan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. ”Rahmatan lil alamin artinya menjadi rahmat bagi seluruh alam. Momentum Natal ini sekaligus menjadi pembuktian bagi makna Islam itu,” ujarnya.

Konsep damai dan penghargaan kepada umat beragama lain untuk beribadah, menurut dia, tidak hanya dikenal dalam Islam. Agama apa pun mengajarkan umatnya untuk saling menghormati dan bertoleransi.

”Umat agama apa pun sudah sepatutnya menghargai dan memberikan kesempatan kepada saudara-saudara kita merayakan Natal. Sikap memaksakan kehendak serta pandangan kepada orang lain tidak diajarkan dalam agama apa pun,” ungkapnya.

Guru besar Fakultas Dakwah Universitas Islam Bandung itu berpendapat, sikap intoleran yang akhir-akhir ini muncul di masyarakat disebabkan minimnya ruang dialog antarumat beragama. Perbedaan pemahaman yang semestinya bisa tuntas dengan dialog malah berkembang menjadi sikap antipati dan ditanggapi emosional.

Kondisi itu seperti terjadi saat sejumlah orang yang mengatasnamakan diri Front Pembela Islam, Forum Umat Islam, dan Gerakan Reformasi Islam meminta rumah penduduk di Perumahan Rancaekek Bumi Kencana disegel karena dijadikan tempat ibadah jemaat Huria Kristen Batak Protestan.

”Itu hanya kesalahpahaman soal prosedur atau aturan yang tidak disepakati bersama. Hal semacam itu semestinya tidak perlu disikapi emosional dan lebih baik dibicarakan bersama. Peran pemerintah untuk menjem- batani dialog dalam persoalan semacam ini juga sangat penting,” kata Faridl.

Semangat damai

Secara terpisah, Koordinator Komisi Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Bandung Alexander Dato mengatakan, Natal juga menjadi momentum bagi umat Kristiani untuk menyebarkan terang dan damai kepada orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com