Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontras: Tiga Menteri Lemah soal HAM

Kompas.com - 15/12/2010, 16:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Kontras Usman Hamid mencatat tiga menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II komitmennya dinilai sangat lemah terkait hak asasi manusia, terutama kebebasan beragama. Ketiganya adalah Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring.

"Negara ini dibangun pertama kali untuk bernegara, berbangsa, dan berbahasa satu, bukan negara beragama satu, bukan negara Islam dan bukan negara agama, tapi negara yang mengakomodasi perbedaan," ungkapnya dalam peluncuran Jurnal Maarif Edisi Akhir Tahun 2010, Rabu (15/12/2010).

Usman menilai komitmen Gamawan lemah karena tak berkutik ketika banyak perda-perda syariat yang berlaku di berbagai daerah di Indonesia dan mengekang kehidupan masyarakat minoritas.

Sementara itu, Suryadharma dinilai tak mengerti bagaimana melindungi umat minoritas padahal dia adalah Menteri Agama untuk negara yang memiliki banyak aliran agama dan kepercayaan. "Menkominfo, seperti hanya mewakili kelompok agamanya sendiri, tapi tidak mewakili agama lain yang ada di republiknya sendiri," lanjutnya.

Dengan adanya pejabat-pejabat ini, Usman mengatakan, ini menunjukkan Pemerintah Indonesia saat ini tidak netral pada keberagaman. Oleh karena itu, sulit berharap pemerintah merumuskan peraturan-peraturan yang mengakomodasi keberagaman.

"Negara kita mengakui supremasi hukum dan mengagungkan demokrasi, tetapi justru pada praktiknya tidak demikian. Presidennya pidato di LSI, di Harvard, tapi tidak bertindak sama sekali kepada menterinya yang jelas-jelas melukai keberagaman," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com