Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Perlu Dana Abadi untuk Kesenian

Kompas.com - 13/12/2010, 19:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Presiden Boediono memandang perlu diusahakan semacam dana abadi yang dapat membantu penyelenggara kerja-kerja kesenian dan kebudayaan. Dialog antara seniman dan pemerintah harus terus menerus dilakukan dan berkelanjutan.

"Semua hal yang diajukan oleh para seniman dan budayawan adalah pokok penting yang perlu diupayakan bersama. Untuk itu, diharapkan terjadi dan berlangsungnya dialog yang konstruktif dan berkelanjutan di antara semua pihak, terutama antara pemerintah dan para pekerja seni/budaya. Perlu diusahakannya semacam dana abadi yang dapat membantu penyelenggara kerja-kerja kesenian dan kebudayaan," kata Wapres Boediono, seperti disampaikan Direktur Bale Sastra Kecapi, Radhar Panca Dahana, Senin (13/12/2010) di Jakarta.

Radhar Panca Dahana menjelaskan, Jumat 10 Desember lalu, rombongan seniman dan budayawan dari Federasi Teater Indonesia (FTI), Bale Sastra Kecapi, dan Mufakat Kebudayaan diterima Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres.

Selain Radhar, pertemuan juga dihadiri Arie F. Batubara (Dewan Pengawas FTI), Amoroso Katamsi, dan Yockie Suryoprayogo. Dalam kesempatan itu, Radhar selaku pimpinan seniman dan budayawan memaparkan kondisi mutakhir dunia kesenian Indonesia, dinamika kebudayaan pada umumnya.

Salah satunya adalah pemikiran umum yang ada di kalangan para pekerja seni di Indonesia bahwa perkembangan dan pencapaian-pencapaian hasil kerja artistik (seni) yang dicapai negeri ini hingga sekarang ditandai oleh absennya peran negara, cq pemerintah.

Dalam kondisi seperti itu, di mana seniman dan aktivis seni lainnya bekerja secara mandiri, kehadiran kapital dan industri justru menempatkan para seniman sebagai produsen dari karya-karya seni sebagai korban yang dieksploatasi. Belum lagi regulasi dari soal perizinan, pajak, hingga akses pada fasilitas-fasilitas publik semakin mempersulit kerja kesenian.

Karena itu, kepada Wapres disampaikan, betapa indah dan hebatnya kekuatan yang dihasilkan bila terjadi kerjasama yang harmonis dan mutualitas antara pemerintah, seniman, dan pekerja kebudayaan lain. "Begitu juga dengan stake holder (pemangku kepentingan) kesenian dan kebudayaan," katanya.

Radhar menjelaskan, pihaknya mengajukan beberapa usulan atau masukan yang diharapkan dapat menjadi salah pijakan dalam usaha penyelenggaraan kesenian oleh pemerintah. Di antaranya menyangkut pembangunan infrastruktur kesenian/kebudayaan yang menyangkut antara lain pembentukan endowment fund, yang antara lain didapat dari CCR (Corporate Cultural Responsibility), di mana dana itu dikelola oleh sebuah lembaga independen secara profesional dan terbuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com