Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senayan, Rokok, dan Kenyamanan Publik

Kompas.com - 05/12/2010, 03:28 WIB

Stadion Utama Senayan, Jakarta Pusat, telah dikelola semakin baik setahun terakhir ini. Sebelumnya, pada hari Minggu pagi dan sore hari biasa, lingkaran stadion tak berbeda dengan pasar dan tempat parkir kendaraan bermotor. Kini, telah ada kebijakan ”daerah bebas polusi”, serta larangan masuk bagi kendaraan dan pedagang pada waktu-waktu tertentu.

Warga bisa berolahraga dalam udara cukup bersih. Juga pantas diacungkan jempol pada aktivitas aerobik gratis yang dimotori oleh pengelola. Stadion Utama Senayan telah berusaha menjadi fasilitas umum yang mendukung kesehatan masyarakat. Namun disayangkan, justru warga yang suka merusak kepentingan bersama itu.

Saya sering melihat warga memaksa mobil masuk dengan mencatut nama PSSI, kepolisian, atau instansi lain. Selain itu, masih banyak orang yang merokok. Pada umumnya para perokok itu tidak berolahraga, tetapi memanfaatkan stadion sebagai sarana promosi atau kegiatan lain.

Pada hari Sabtu, 20 November 2010 saya menegur seorang perokok. Namun, dia malah kembali dengan membawa obeng, dan mengancam menusuk. Peristiwa ini sangat mengganggu keamanan warga, dan fungsi stadion sebagai fasilitas kesehatan publik seharusnya bisa menjadi kebanggaan warga Jakarta.

Ayu Utami Kebayoran Baru, Jakarta 

Saya konsumen air minum Aqua yang diproduksi Danone, baik dalam kemasan galon, botol, maupun gelas. Untuk kemasan galon dan botol tak ada masalah. Namun, yang bermasalah adalah sedotan pada kemasan gelas. Selama beberapa bulan terakhir saya amati dan membandingkan dengan sedotan produk lain.

Sedotan untuk produk Aqua paling lentur, dan kurang tajam pada ujungnya. Sering harus mencoblos lebih dari lima kali, dan baru berhasil memasukkan sedotan ke dalam kemasan gelas. Tak jarang ada yang menggunakan ujung ballpoint, atau kuku jari tangan sekadar untuk melubangi kemasan sebelum memasukkan sedotan.

Saya yakin produsen Aqua sudah menerapkan standardisasi produk (ISO atau SNI). Dengan begitu, soal yang kecil ini jangan sampai terabaikan.

AKHMAD SAEFUDIN Karangsalam Kidul RT 001 RW 005, Banyumas, Jateng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com