Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin: Kami Telusuri TKI Bernama Kikim

Kompas.com - 19/11/2010, 13:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, atau Cak Imin, membenarkan adanya TKI yang bernama Kikim Komalasari. "Kikim diberangkatkan oleh PJTKI bernama PT Bantal Perkasa Sejahtera dan Asuransi Daman Samil. Kikim berangkat sejak 15 Juni 2009, rumahnya di Cianjur. Data ini sudah kami cek ke PT PJTKI dan ke pihak asuransi, memang ada," ujar Cak Imin di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (19/11/2010).

Saat ini, Pemerintah Indonesia masih menelusuri kebenaran bahwa Kikim meninggal akibat penganiayaan di Arab Saudi. "Hari ini konsulat jenderal kita di Jeddah melakukan pengecekan di kota yang disebut Adha, sekitar 600 km dari Jeddah. Laporan yang masuk, (Kikim) meninggal karena kekerasan penyiksaan, tapi kita tidak bisa memastikan. Saya baru bisa pastikan dua jam mendatang," katanya.

Seperti diwartakan, anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka berang atas penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya TKW asal Cianjur, Jawa Barat, Kikim Komalasari, di Arab Saudi.

Rieke, atau yang lebih dikenal sebagai Oneng dalam serial komedi Bajaj Bajuri, menuturkan bahwa Kikim meninggal tiga hari yang lalu. Mayatnya ditemukan di dalam tong sampah. "Katanya sudah diotopsi tiga hari yang lalu," ujar Rieke di Jakarta, Jumat.

Dengan nada kesal, Rieke menjelaskan bahwa ada keanehan dengan Mennakertrans yang tidak mau melakukan moratorium pengiriman TKI ke luar negeri sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi. "Pemerintah hanya menjadikan TKI sebagai komoditas, bukan sebagai orang," katanya.

Tidak berpihaknya kebijakan Pemerintah terhadap perlindungan TKI, menurut Rieke, menjadi penyebab terjadinya kekerasan yang mengakibatkan meninggalnya TKI di Arab Saudi. Tercatat selama tahun 2009, 1.107 TKI meninggal akibat kekerasan.

Menurut Rieke, Pemerintah hanya melihat keuntungan dengan pengiriman TKI ke luar negeri sebagai pencipta devisa yang tinggi dalam Penghasilan Negara Bukan Pajak (PNBP). Namun, uang yang dihasilkan TKI tidak kembali kepada para pahlawan devisa tersebut. "Seharusnya training tidak diberikan oleh swasta (PJTKI), tetapi itu harus ditanggung negara dan memiliki akreditasi, kemudian baru mereka yang dianggap layak baru bisa berangkat," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

    "Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

    Nasional
    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

    Nasional
    PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

    PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

    Nasional
    Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

    Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

    Nasional
    Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

    Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

    Nasional
    Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

    Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

    Nasional
    Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

    Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

    Nasional
    Logo dan Tema Hardiknas 2024

    Logo dan Tema Hardiknas 2024

    Nasional
    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

    Nasional
    PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

    PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

    Nasional
    Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

    BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

    Nasional
    Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

    Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

    GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com