Obama mengatakan itu di hadapan para mahasiswa St Xavier College, Mumbai, India, Minggu (7/11). Obama mengaku, AS tidak bisa memaksakan perdamaian antara India dan Pakistan.
Akan tetapi, Obama menegaskan, India adalah negara yang paling diuntungkan jika kondisi di Pakistan stabil dan sejahtera. ”Jadi, harapan saya, seiring dengan berjalannya waktu, kepercayaan terbangun di antara dua negara dan dialog bisa dimulai lagi. Mulai dari isu-isu yang tak terlalu kontroversial kemudian dikembangkan sampai ke isu-isu besar,” tutur Obama.
AS memang menghadapi situasi rumit dalam menangani berbagai masalah terkait India dan Pakistan, dua musuh bebuyutan yang sudah berperang tiga kali sejak mereka lepas dari penjajahan Inggris, 1947.
Pakistan menjadi salah satu sekutu utama AS dalam perang di Afganistan. Sementara India adalah salah satu kekuatan ekonomi utama di Asia yang penting bagi AS untuk menghadapi China.
Sehari sebelumnya, Obama sempat memancing kemarahan sebagian orang India karena tak menyebut-nyebut Pakistan saat menyatakan solidaritas AS kepada para korban serangan teror Mumbai, November 2008. Sebanyak 166 orang tewas dalam serangan oleh kelompok ekstremis Lashkar-e-Taiba, yang berbasis di Pakistan, itu.
Serangan itu membuat India memutus seluruh proses perundingan damai dengan Pakistan.
India kemudian memberikan bantuan sebesar 1,3 miliar dollar AS (Rp 11,5 triliun) kepada Pemerintah Afganistan agar negara itu stabil dan tidak menjadi sarang militan anti-India. Pakistan curiga langkah India membantu Afganistan itu untuk mengepung Pakistan dari segala arah.
”Investasi India di Afganistan sangat kami hargai. Pakistan harus menjadi mitra dalam proses (perang terhadap terorisme) ini. Bahkan, semua negara di kawasan ini harus saling bermitra dalam proses ini. AS menyambut baik semua itu, (karena) kami tidak bisa melakukannya sendiri,” ungkap Obama.
Obama juga menyinggung Pakistan yang dianggapnya kurang sigap memberantas militan, yang berpotensi menjadi teroris, di wilayahnya. Menurut Obama, memang ada kemajuan usaha penumpasan militan ini, tetapi progresnya tidak secepat yang diharapkan.