JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Australia Julia Gillard, pada pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/11/2010), turut membahas soal kebocoran sumur minyak Montara. Presiden menuntut kompensasi yang layak atas kerusakan yang diakibatkan kebocoran minyak tersebut.
"Agar masalah lingkungan bisa kita cegah kerusakannya dan perlu mendapat kompensasi bagi yang berhak mendapatkannya," kata Presiden pada jumpa pers bersama PM Gillard di Istana Merdeka.
Pada kesempatan tersebut, kedua kepala negara juga membahas penanggulangan isu penyelundupan dan perdagangan manusia. Terkait hal tersebut, Indonesia dan Australia menegaskan kembali komitmen untuk bekerja sama lebih erat dalam kerangka Bali Process, dan secara bilateral dalam kerangka Traktat Lombok, termasuk melalui Kerangka Kerja Implementasi untuk Kerja Sama Pemberantasan Penyelundupan Orang dan Perdagangan Manusia.
Dipahami, guna menanggulangi hal tersebut, diperlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan semua pihak di kawasan, khususnya negara asal, negara transit, dan negara tujuan. Sebagai ketua bersama pertemuan Bali Process, Indonesia dan Australia menggarisbawahi komitmen bersama untuk memajukan kerja sama, termasuk mengidentifikasi inisiatif baru dalam mendorong upaya regional menjadi lebih kuat dan efektif.
Dalam kaitan ini, kedua negara berharap akan digelar pertemuan tingkat menteri Bali Process di masa mendatang, dan melakukan pembahasan usulan Australia bagi sebuah kerangka perlindungan regional yang akan menanggulangi permasalahan, termasuk pemrosesan, pengembalian, dan penempatan kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.