Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Pahlawan Soeharto Belum Saatnya

Kompas.com - 23/10/2010, 08:16 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Presiden Soeharto dinilai belum waktunya memperoleh gelar pahlawan nasional, karena masih terjadi polemik di tengah masyarakat, kata sejarawan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Suhartono.       "Saat ini masih ada polemik antara yang pro dan kontra sehingga pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto jangan dilakukan terlebih dahulu," katanya di Yogyakarta, Sabtu (23/10/2010).       Menurut dia, setiap kali diwacanakan pemberian gelar pahlawan nasional kepala Soeharto muncul penolakan yang kuat dari penggiat antikorupsi dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).       "Dengan pertimbangan itu, maka belum saatnya untuk memberikan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto karena masih ada waktu bagi pemerintah untuk memberikan gelar tersebut tanpa ada penolakan dari  elemen masyarakat," kata guru besar UGM itu.       Ia mengatakan pemberian gelar pahlawan kepada seseorang sudah ada instansi yang mengurusnya dengan kategori dan kriteria yang telah ditentukan.       "Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto lebih tepat dilakukan menjelang masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berakhir sehingga SBY tidak lagi direpotkan dengan penolakan berbagai aktivis antikorupsi dan HAM," katanya.       Suhartono mengatakan mantan Presiden Soeharto selama 32 tahun memimpin Indonesia memang ada kelebihan dan kekurangannya, namun yang hingga kini masih teringat kuat adalah "perilaku buruk" di mata para aktivis atau kelompok yang berseberangan dengan pemerintahan Orde Baru.       "Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto sebaiknya jangan dipaksakan karena nantinya malah akan memunculkan berbagai pertanyaan jika sudah menjadi pahlawan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com