Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hentikan Kekerasan dalam Karapan Sapi

Kompas.com - 14/10/2010, 22:35 WIB

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Khairul Kalam, meminta tradisi kekerasan dalam pelaksanaan lomba karapan sapi di wilayah tersebut bisa dihentikan.

"Kalau dibicarakan sejak awal antara semua pihak, antara pihak panitia pelaksana dan pemilik sapi karapan saya kira bisa dihentikan," kata Khairul Kalam, Kamis (14/10/2010).

Pernyataan Khairul ini disampaikan menanggapi protes sebagian warga tentang praktik kekerasan dalam pelaksanaan karapan sapi yang biasa terjadi di Madura.

Hanya saja, menghapus praktik kekerasan dalam pelaksanaan karapan sapi itu membutuhkan waktu yang lama karena menyangkut kebiasaan. "Soalnya itu kan sudah menjadi tradisi turun-temurun dari dulu," katanya.

Selain itu, pemerintah daerah baik pemkab, Bakorwil, maupun pemprov juga memiliki peran penting dalam menghentikan praktik kekerasan dalam pelaksanaan karapan sapi tersebut.

"Demikian juga dengan para tokoh masyarakat dan ulama yang ada di Madura, harus ada ketegasan bagaimana hukumnya menyiksa hewan sebagaimana dalam praktik karapan sapi yang terjadi selama ini," katanya.

Politisi dari Partai Demokrat (PD) ini juga menambahkan, budaya karapan sapi sebenarnya merupakan warisan budaya leluhur warga Madura.

Pada awalnya, karapan sapi di Madura ini tanpa kekerasan dan murni hanya dilakukan untuk adu kecepatan lari sapi pasangan sapi.

Karapan sapi menjadi tontotan menarik karena selain bisa menyaksikan adu kecepatan lari sapi.

Biasanya dalam pelaksanaan karapan sapi, khususnya juga diiringi dengan musik saronen, yakni jenis musik yang memang menjadi musik pengiring dalam pelaksanaan karapan sapi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com