Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Batik Jogja KOleksi 1.000 Batik

Kompas.com - 10/10/2010, 02:55 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com--Museum Batik Yogyakarta saat ini mengoleksi sekitar 1.000 jenis kain batik dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

"Museum ini menyimpan koleksi beragam jenis, corak, dan motif kain batik yang dibuat sejumlah perajin di berbagai daerah di Pulau Jawa," kata pengelola Museum Batik Yogyakarta Prayogo, di Yogyakarta, Sabtu.

Ia mengatakan museum batik ini menyimpan sejumlah koleksi kain batik yang unik dari para perajin batik tulis yang menonjolkan motif dan desain yang masih langka di pasaran.

"Museum batik ini menyimpan koleksi kain batik tulis dari sejumlah daerah di Pulau Jawa di antaranya Solo, Lasem, Pekalongan, dan Yogyakarta sendiri," katanya.

Menurut dia, dari sejumlah koleksi tersebut, koleksi yang tertua adalah kain batik yang dibuat pada 1700, dan termuda adalah koleksi kain batik yang dibuat pada 1960.

Prayogo mengatakan semua koleksi kain batik di museum ini adalah batik tulis. "Jenis kain batik yang dikoleksi di sini terdiri atas kain batik yang biasa dipakai pada hari biasa, atau keseharian, dan batik khusus untuk upacara pernikahan," katanya.

Ia mengatakan pengunjung museum ini tidak hanya diperkenalkan dengan koleksi kain batik yang dibuat ratusan dan puluhan tahun lalu, tetapai juga diperkenalkan mengenai motif-motifnya. "Kami juga memberi penjelasan kepada para pengunjung tentang jenis-jenis kain batik, serta motif dan tekstur membatik yang halus, sehingga pengunjung yang kebetulan perajin batik dapat mempelajarinya, serta menerapkannya dalam membatik," katanya.

Menurut dia, tidak semua jenis kain batik layak dimasukkan ke museum. "Syarat kain batik dapat dimuseumkan antara lain telah berumur 50 tahun," katanya.

Sehingga, kata Prayogo, pihaknya tidak asal ambil kain batik dari para perajin untuk dikoleksi, tetapi harus dipertimbangkan dengan beberapa persyaratan yang telah ditentukan.

Ia mengatakan dengan adanya museum batik diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk ikut menjaga dan melestarikan kerajinan batik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com