Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perundingan Palestina-Israel untuk Obama

Kompas.com - 03/10/2010, 06:33 WIB

TEHERAN, Kompas.com - Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan, proses perundingan perdamaian langsung Palestina-Israel hanya dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan bagi Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di dalam negerinya.

"Tak ada perubahan dalam proses perundingan perdamaian Palestina, yang hanya dimaksudkan untuk mengumpulkan dukungan bagi Obama di Amerika," katanya seperti dikutip situs kantor Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, Sabtu (2/10/10).

Pernyataan Presiden Assad itu terungkap dalam kunjungan resminya di Iran dan pertemuannya dengan Presiden Ahmadinejad. Dalam pertemuan itu, Presiden Ahmadinejad juga mengeritik AS dan sekutunya, Israel.

Tanpa menjelaskan apakah ucapannya ditujukan pada proses perundingan Palestina-Israel yang dimediasi AS, Ahmadinejad menyebut Amerika di ambang kehancuran dan rezim Zionis terekspos. Dia pun memuji "perlawanan" Presiden Bashar al-Assad terhadap musuh bebuyutan Iran itu.

Sebulan berjalan, proses perundingan damai langsung Palestina-Israel yang ditengahi AS itu terancam ambruk, setelah Israel tak lagi memperpanjang moratorium sepuluh bulan pembangunan pemukiman baru warga Yahudi di atas tanah rakyat Palestina yang resmi berakhir Ahad lalu.

Presiden Ahmadinejad dan para pejabat Pemerintah Iran mengabaikan proses perundingan tersebut karena Teheran memang tak mengakui keberadaan Israel.

Pemerintahan Obama sendiri berupaya keras membangun hubungan bilateralnya dengan Suriah, dan mendorong Damaskus untuk mengambil jarak dari Teheran.

Di tengah upaya itu, para pejabat senior AS, termasuk Menteri Pertahanan Robert Gates, justru menuding Iran dan Syria mempersenjatai kelompok Hizbullah di Lebanon dengan roket dan misil canggih.

Hizbullah dan Israel terlibat perang 34 hari pada 2006. Dalam perang itu, Lebanon kehilangan 1.200 orang warganya sedangkan di pihak Israel, jumlah korban tewas hanya 160 orang.

Berbeda dengan mayoritas korban di pihak Lebanon yang umumnya warga sipil, sebagian besar korban di pihak Israel adalah tentara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com