JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III Nasir Djamil mencurigai berbagai peristiwa yang terjadi di Tanah Air dalam sepekan terakhir. Konflik di Tarakan, bentrok massa di Ampera dan peristiwa ledakan bom di Kalimalang, menurutnya, tak terjadi begitu saja.
Apalagi, peristiwa-peristiwa ini terjadi menjelang suksesi Kapolri. Adakah hubungannya? "Kejadian-kejadian ini mengingatkan saya, mengapa setiap pergantian Kapolri selalu ada kasus seperti ini. Hanya, kali ini ada isu lain soal terorisme. Saya berpikir, letupan-letupan ini bukan terjadi begitu saja," kata Nasir kepada Kompas.com, Kamis (30/9/2010).
Siapa di balik berbagai peristiwa ini? "Ada pihak yang ingin membuat negara chaos. Pernyataan presiden negara tidak boleh kalah dengan kejahatan, belum kelihatan aksinya tapi aksinya. Sehingga masyarakat cemas dan tidak terlindungi," ujarnya.
Jika tak segera ditangani, Nasir khawatir akan merugikan citra Indonesia dan mengganggu iklim investasi.
Secara terpisah, anggota Komisi III Saan Mustopa tidak melihat berbagai peristiwa yang terjadi berkaitan dengan pergantian tampuk kepemimpinan Kapolri. "Tidak ada kaitannya persoalan-persoalan ini dengan pergantian Kapolri. Apakah sebuah desain atau spontan, segala kemungkinan bisa terjadi. Tapi saya tidak melihat ada kaitannya," kata politisi Partai Demokrat ini.
Ia meminta seluruh pihak bersabar menunggu penyelidikan polisi. Namun, polisi juga dinilainya kurang optimal menjalankan fungsi pengamanan. "Ini semua tantangan bagi Polri. Bisa atau tidak mengatasi dan menindak pelaku dengan tegas," kata Saan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.