JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga kini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum mengirimkan nama calon Kepala Polri ke Gedung Parlemen. Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menilai, Presiden sedang menyiapkan seorang satrio piningit di luar nama Komjen Imam Sudjarwo dan Komjen Nanan Soekarna.
"Akan ada nama di luar itu. Kita melihat Senin tidak jadi (kirim nama), Selasa tidak jadi, hari ini juga tidak jelas. SBY sedang menyiapkan satrio piningit karena dari dua figur yang ada, dia merasa belum cukup," katanya di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (24/9/2010).
Satrio piningit itu, kata Neta, adalah sosok yang berpengalaman memimpin institusi kepolisian, khususnya kepolisian daerah. Dia hingga kini masih berpangkat Irjen, tetapi katanya hari ini orang itu akan diangkat sebagai bintang tiga dan dimutasi menggantikan Komjen Imam Haryatna.
"Infonya dari teman di Cikeas, targetnya akhir bulan ini, akan ada nama baru selain dua nama ini," katanya. "Siapa itu satrio piningit, terserah SBY," tambahnya.
Sebagai pimpinan LSM IPW, Neta menilai bahwa seorang calon Kepala Polri harus bebas dari kasus pelanggaran HAM, tegas terhadap illegal logging, dan tidak menjadi antek-antek pengusaha hitam.
Jabatan Kapolri, kata Neta, adalah jabatan yang lebih strategis ke depannya dibanding jabatan Panglima TNI. "Pada pemilu nanti, karena semua berkepentingan termasuk partai-partai, begitu juga pengusaha," katanya.
Oleh karena itu, IPW mendukung jika Presiden hanya mengajukan satu orang calon Kapolri ke DPR. "Agar tidak terjadi politik dagang sapi di DPR, kecuali politisi kita sudah bagus, moralitasnya terjamin," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.