Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Tak Merasa Kecolongan

Kompas.com - 23/09/2010, 14:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Kepolisian Negara RI tidak merasa kecolongan dengan adanya penyerangan sekelompok terduga teroris terhadap Markas Kepolisian Sektor Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara, yang terjadi Rabu (22/9/2010).

Menurut Kepala Badan Resere Kriminal Polri Komisaris Jenderal Ito Sumardi, kantor kepolisian, seperti mapolsek tersebut, memang terbuka untuk umum, tidak seperti kantor instansi militer yang dijaga ketat. "Kalau kecolongan, kan ya tidak juga karena kan kita tidak mungkin setiap jengkal mengawasi. Masalah kantor polisi itu kan masalah kantor publik yang terbuka karena setiap orang bisa masuk," ujarnya di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis (23/9/2010).

Pihak kepolisian, kata Ito, tidak mengira akan terjadi penyerangan di mapolsek tersebut karena daerah Deli Serdang bukanlah daerah perang. "Tetapi, dengan kejadian itu, kita menjadikan perhatian Polri di mana Kapolri mengetatkan kewaspadaan di Indonesia tanpa mengurangi pelayanan," tuturnya.

Menurut Ito, pihak kepolisian hingga kini menyelidiki adanya keterkaitan penyerangan tersebut dengan serangan-serangan teroris di daerah lain sebelumnya. Keterangan saksi dan bukti-bukti di lapangan akan menjadi bahan penyelidikan mengenai kemungkinan akan terjadi serangan lain di Medan. "Kita tidak melihat keterangan dari satu saksi saja, tetap ada perhitungan anggota di lapangan," kata Ito.

Seperti yang diberitakan, kelompok bersenjata yang diduga teroris menyerang Mapolsek Hamparan Perak sehingga menewaskan tiga anggota kepolisian. Sebagian pihak menilai serangan tersebut merupakan serangan balas dendam karena sebelumnya, Minggu, Densus 88 Antiteror menembak mati tiga orang terduga teroris di Medan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

    Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

    Nasional
    Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

    Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

    Nasional
    Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

    Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

    Nasional
    MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

    MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

    Nasional
    Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

    Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

    Nasional
    Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

    Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

    Nasional
    Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

    Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

    Nasional
    Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

    Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

    Nasional
    JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

    JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

    Nasional
    Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

    Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

    Nasional
    Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

    Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

    Nasional
    Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

    Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

    Nasional
    Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

    Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com