Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Istri Bawor Dinikahi Adiknya

Kompas.com - 23/09/2010, 09:29 WIB

KOMPAS.com — Tak pernah tebersit di benak Siti Aliyah atau Lia, rencana pernikahannya akan diwarnai masalah. Lia tak menduga Wahono atau Bawor, calon suaminya, diangkut pasukan Densus 88 Antiteror Mabes Polri dengan tuduhan terlibat kejahatan terorisme di Medan. 

Namun, kesedihan dan rasa malu itu terobati karena tepat saat hari pelaksanaan ijab kabul, Teguh Subagio yang merupakan adik Wahono menyatakan bersedia bersanding dengan Lia binti Suparjo. 

Pelaksanaan ijab kabul yang berlangsung di tengah gerimis itu pun berjalan khidmat. Dipimpin penghulu dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Sukarame Sarnujang, prosesi dilangsungkan di ruang tamu kediamanan mempelai wanita Jalan Pulau Seribu Nomor 21, Kelurahan Way Dadi.

Acara yang berlangsung tepat pukul 10.00 WIB ini diawali dengan konvoi iring-iringan rombongan mempelai pria yang menggunakan kendaraan angkutan penumpang warna merah hati jurusan Kemiling, disertai sekitar 10 kendaraan, yang langsung memasuki halaman rumah Suparjo.

Kedatangan Teguh yang juga didampingi ayah kandungnya, Sukadi, dan ibundanya, Nariah, ini langsung disambut keluarga mempelai wanita yang dipimpin Suparjo beserta keluarga besarnya. Tepat sekitar pukul 10.10 WIB, ijab kabul dilaksanakan.

Para wartawan dari beberapa media cetak dan elektronik yang hendak mengabadikan prosesi sakral ini dilarang masuk oleh keluaraga. Bahkan, beberapa reporter hanya mampu mengabadikan prosesi dari jalan raya tepat di depan pintu rumah Suparjo tersebut.

Wagiman yang merupakan paman Teguh dan Wahono mengungkapkan, pihaknya kaget atas kejadian yang menimpa keponakannya. Bahkan, kata Wagiman, dirinya sempat berpikir membatalkan acara pernikahan itu.

Namun, berdasarkan hasil musyawarah bersama di antara kedua belah pihak akhirnya disepakati pernikahan  diteruskan. Dirinya memberikan opsi kepada dua keponakannya untuk mengantikan posisi Wahono.

Teguh akhirnya bersedia bersanding dengan Lia. "Sebenarnya kami hendak membatalkan acara pernikahan, tapi dengan pertimbangan undangan yang sudah disebar dan biaya yang dikeluarkan kami sepakat nikah diteruskan," tuturnya seusai acara.

Wagiman membantah dugaan keterlibatan keponakannya dengan jaringan Medan. Menurut dia, Wahono adalah pribadi baik. Suparjo, ayah Siti, yang dimintai komentarnya mengaku pasrah dengan musibah yang menimpa anaknya.

Bahkan, dirinya juga tidak tahu-menahu dengan kejadian yang menimpa calon anak mantunya. "Mungkin ini musibah yang harus kami terima. Kami minta pengertian,  tolong jangan libatkan kami dengan urusan ini," ujarnya sebelum pelaksanaan ijab kabul.

Sarnujang, penghulu, mengatakan, pihaknya menerima pembatalan pernikahan atas nama Wahono, Selasa (22/9/2010). "Kemarin keluarga ini minta dibatalkan karena ada masalah. Tetapi, saya tidak tahu masalah  apa. Pengantin pria seharusnya Wahono diganti menjadi Teguh Subagio. Tidak masalah, secara agama sah," ungkapnya.

Kedua mempelai yang hendak diwawancarai seusai pelaksanaan ijab tidak bisa ditemui karena keluarga wanita melarang diliput. Bahkan, saat hendak keluar kamar, sang pengantin kembali masuk karena mengetahui para wartawan.(rri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com