Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Berharap Presiden Segera Kirim Nama

Kompas.com - 16/09/2010, 16:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan, hingga hari ini, Kamis (16/9/2010), pihaknya belum menerima nama calon Kepala Kepolisian Negara RI dari Presiden. Sesuai mekanisme, nama calon pengganti Jenderal Bambang Hendarso Danuri akan diajukan oleh Presiden kepada DPR.

"Nama calon Kapolri belum masuk. Hanya dapat kabar terakhir dari Istana, katanya masih di meja Presiden," kata Pramono, di Gedung DPR, Jakarta, hari ini.

Jabatan Jenderal Bambang Hendarso Danuri akan berakhir pada 10 Oktober mendatang. Oleh karena itu, ia berharap, Presiden bisa segera mengirimkan nama calon penggantinya. "Ya, DPR berharap bisa secepatnya (nama calon pengganti) masuk. Jangan sampai ada kevakuman Kapolri karena kelambatan administrasi. Kami berharap minggu depan bisa masuk, sehingga bisa dibahas dalam rapat Bamus minggu depan," ujarnya.

Kabar yang beredar, dua nama calon kuat yang masuk ke Presiden adalah Nanan Sukarna dan Imam Sudjarwo. Namun, Pramono enggan mengomentari hal tersebut.

Secara terpisah, Wakil Sekjen PPP, Romahurmuziy (Rommy) mengatakan, partainya belum memiliki "jagoan" calon yang dianggap layak menjadi Kapolri.

Bagaimana jika Presiden hanya mengajukan satu nama seperti kabar yang santer terdengar? "Kita kan masih melihat, apakah pemerintah memang mengajukan hanya satu. Sepanjang belum pasti, kita belum bisa bersikap. Pak Sudi Silalahi hanya mengatakan besar kemungkinan hanya satu calon. Kan belum pasti juga," ujar Rommy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

    Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

    Nasional
    ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

    ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

    Nasional
    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Nasional
    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Nasional
    Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

    Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

    Nasional
    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Nasional
    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Nasional
    Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Nasional
    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Nasional
    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    Nasional
    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Nasional
    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Nasional
    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

    Nasional
    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com