Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor Timbun 35 Rumah di Ponorogo

Kompas.com - 16/09/2010, 08:54 WIB

PONOROGO, KOMPAS.com - Sedikitnya 35 rumah di Dusun Pakel, Desa Mrayan, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, rusak parah tertimpa tanah longsor yang terjadi Rabu (15/9) dini hari, namun tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.      Salah seorang warga Dusun Pakel, Karmanto, Kamis di lokasi kejadian menjelaskan bahwa longsor terjadi karena hujan deras turun selama tiga hari berturut-turut.      "Sampai saat ini proses evakuasi dan pembersihan material longsor masih terus dilakukan warga," katanya yang memperkirakan kerugian materi mencapai ratusan juta.       Camat Ngrayun, Nyuwito, saat dikonfirmasi mengenai bencana longsor di wilayahnya hanya membenarkan kejadian tersebut, namun menolak memberi keterangan lebih jauh soal dengan alasan masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.       Pemkab Ponorogo hingga Kamis pagi juga belum memberi penjelasan kepada wartawan terkait pendataan dampak kerusakan serta kerugian yang terjadi akibat tanah longsor tersebut.       Informasi awal hanya menyebut ada sekitar 35 rumah warga di Dusun Pakel yang terkena longsor. Berapa yang rusak parah, sedang, ataupun ringan, hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari Badan Kesatuan, Kebangsaan, Politik, dan Lintas Masyarakat (Bakesbangpol Linmas) maupun dari satuan pelaksana penanggulangan bencana (Satlak PB) Ponorogo.       "Beberapa pemukiman warga saat ini masih terisolir akibat putusnya sejumlah akses jalan terkena timbunan longsor," kata Katijan, warga lain menginformasikan.       Menurut keterangan warga, longsor serupa sebenarnya sudah pernah terjadi di daerah tersebut beberapa tahun sebelumnya. Saat itu, kondisinya bahkan lebih parah dan menyebabkan seratus lebih warga terpaksa mengungsi.       Namun kejadian yang menimpa kembali kawasan mereka sejak Rabu (15/9/2010) dini hari itu tak kalah mencekam lantaran hujan masih terus mengguyur sehingga risiko terjadi longsor susulan masih besar.       "Kami sudah punya firasat buruk sejak awal karena hujan terus mengguyur kawasan ini selama tiga hari berturut-turut tanpa henti," kata warga lain menimpali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com