Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Jenazah Belum Bisa Dikirim ke Rusia

Kompas.com - 15/09/2010, 19:26 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com Komandan Pangkalan Udara Hassanudin Makassar Marsekal Pertama TNI Agus Supriatna menyatakan, ketiga jenazah korban perakit jet tempur Sukhoi belum bisa dipulangkan ke Rusia pada hari Kamis (16/9/2010).

Adapun ketiga korban perakit jet tempur Sukhoi SU-27 SKM itu adalah Alexander Poltorak Meksandri (50), Voronim Sergei (55), dan Koronov Victor Savanoc (55). Mereka meninggal dunia pada hari Senin (14/9/2010).

"Kamis belum bisa kami pulangkan jenazah ketiga korban perakit jet tempur Sukhoi itu karena, menurut rencana, pesawat Antonov yang mengangkut Sukhoi baru tiba di Makassar pada Kamis malam sekitar pukul 20.05 Wita," ujarnya saat dihubungi melalui telepon genggam dari Makassar, Rabu.

Agus mengatakan, dia masih berada di Jakarta untuk melakukan koordinasi dengan Mabes TNI AU dan pihak Rusia. Menurut dia, jadwal kedatangan pesawat Antonov yang akan membawa pesanan pesawat jet tempur Sukhoi lainnya dengan tipe SU-30MK2 akan tiba di Makassar pukul 20.05 Wita.

Tentunya, proses tersebut akan memakan waktu dan awak kapal yang mengantarkan pesawat Sukhoi pesanan itu juga membutuhkan istirahat minimal sehari. "Kita masih menantikan kepastian dari pihak Rusia dan saat ini kami terus melakukan koordinasi dengan pihak Rusia," katanya.

Menurutnya, proses perakitan terhadap dua pesawat baru Sukhoi tetap akan berjalan, meski tiga pengawas perakitan pesawat dari Rusia itu meninggal dunia. "Semula memang ada rencana untuk menunda kedatangan dari Tim Teknisi Rusia. Namun, akhirnya diputuskan tetap berjalan sesuai jadwal," katanya.

Pesawat baru Sukhoi tipe SU-27SKM tiba di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin pada Jumat dan dirakit oleh 13 teknisi dari Rusia. "Ke-13 teknisi itu masih didampingi tim penjamin yang tiga di antaranya meninggal dunia," katanya.

Pada 2003, Indonesia membeli dua Sukhoi jenis SU-30MK dan dua SU-27SK. 

Kementerian Pertahanan kemudian membeli lagi enam pesawat Sukhoi pada 2007 senilai sekitar 300 juta dollar AS atau senilai Rp 2,85 triliun. Enam pesawat Sukhoi yang dibeli itu terdiri atas tiga Sukhoi SU-30MK2 dan tiga jenis SU-27SKM. Tiga jenis Sukhoi SU-30MK2 telah tiba pada Desember 2008 dan Januari 2009. Dengan kehadiran tiga Sukhoi terakhir, maka Indonesia akan memiliki satu skuadron pesawat tempur Sukhoi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

    Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

    Nasional
    Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

    Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

    Nasional
    Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

    Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

    Nasional
    Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

    Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

    Nasional
    Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

    Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

    Nasional
    PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

    PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

    Nasional
    Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

    Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

    Nasional
    Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

    Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

    Nasional
    Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

    Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

    Nasional
    Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

    Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

    Nasional
    Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

    Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

    Nasional
    MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

    MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

    Nasional
    Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

    Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

    Nasional
    Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

    Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com