Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FPI: Muharli Barda Bukan Diserahkan

Kompas.com - 15/09/2010, 12:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam atau Ketua DPP FPI Munarman menegaskan, pihaknya tidak pernah menyerahkan Ketua  Dewan Pimpinan Wilayah FPI Bekasi atau DPW FPI Bekasi Muharli Barda kepada polisi terkait kasus kekerasan di HKBP Pondok Timur Indah, Ciketing, Bekasi.

"Saya ingin tegaskan ya, bukan menyerahkan. Karena kalau 'menyerahkan' itu dalam bahasa hukumnya dia itu sudah sebagai... (pelaku/terlibat)," kata Munarman dalam perbincangan dengan Kompas.com, Rabu (15/9/2010) pagi.

Pernyataan Munarman ini menanggapi keterangan yang diberikan Kepala Bidang Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Marwoto Soeto. Marwoto mengatakan, FPI telah "menyerahkan" satu anggotanya karena terlibat dalam tindak kekerasan terhadap penatua Hasian Sihombing dan Pendeta Luspida Simanjuntak.

Munarman menjelaskan, kedatangannya bersama Muharli ke Mabes Polri kemarin sekitar pukul 14.30 merupakan inisitif untuk menjelaskan posisi DPW FPI Bekasi dalam kasus tersebut. "Jadi itu atas inisiatif kami, atas sikap gentlement kami untuk menjelaskan," kata Munarman.

Lantas mengapa Muharli yang harus memberikan penjelasan? "FPI Bekasi sering disebut-sebut sebagai pihak yang berada di balik ini. Karena merasa disebut-sebut, banyak pihak menyebut nama FPI. Dia (Muharli) datang ke DPP FPI untuk meminta saran," papar Munarman.

"Kami berpandangan, daripada berkembang menjadi isu politik, bikin konferensi pers pun hanya jadi perang opini, lebih baik Anda (Muharli) jelaskan. Peran FPI di mana? Peran Anda di mana?" kata Munarman lagi.

Pertemuan itulah yang kemudian berujung pada kedatangan Munarman dan Muharli ke Mabes Polri. "Jadi, kita belum tahu apakah dia akan dinyatakan terlibat atau tidak. Polisi mempunyai waktu 1 x 24 jam. Nanti pukul 14.00 baru akan ada kepastian," kata Munarman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

    Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

    Nasional
    Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

    Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

    Nasional
    Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

    Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

    Nasional
    Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

    Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

    Nasional
    Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

    Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

    Nasional
    Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Nasional
    Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

    Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

    Nasional
    Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

    Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

    Nasional
    Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

    Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

    Nasional
    Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

    Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

    Nasional
    Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

    Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

    [POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

    Nasional
    Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

    Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

    Nasional
    Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

    Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

    Nasional
    Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

    Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com