Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Pertemuan Kinabalu Masih Kabur

Kompas.com - 09/09/2010, 03:20 WIB

Iwan Santosa

Di Kota Kinabalu alias Jesselton, Sabah, Senin (6/9), warga berlalu-lalang di tepi pantai Laut China Selatan. Kedai Tionghoa, Kedai Mamak (India Muslim), dan Kedai Melayu terlihat ramai dikunjungi warga menjelang hari raya Idul Fitri.

Di satu sudut Kota Kinabalu di Hotel Le Meridien, puluhan diplomat Republik Indonesia dan kaki tangan Kerajaan Malaysia (pegawai negeri) berkumpul serta menunggu kedatangan dua orang penting: Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa dan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Hanifah bin Haji Aman.

Para wartawan Indonesia dan Malaysia bersiap sejak pukul 09.00 di lobi dan lantai 3 Hotel Le Meridien. ”Sejak semalam sudah ada pertemuan informal. Nanti kedua menteri akan berbicara terlebih dahulu empat mata,” kata Kepala Bidang Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Kuala Lumpur Widyarka Ryananta.

Menjelang pukul 12.30 terdengar raungan sirene. Datuk Hanifah bin Haji Aman, yang turun ke lobi seusai mengantar Marty, langsung dicegat wartawan Indonesia seperti kebiasaan di Jakarta. Wartawan Malaysia yang terkejut ikut nimbrung.

Hanifah menyampaikan sejumlah informasi terkait perundingan yang akan berlangsung. Salah satu isu sensitif bagi Malaysia adalah kelakuan sejumlah LSM yang menggelar demo di Kedutaan Malaysia di Jakarta.

Menjelang pukul 15.00, wartawan menyiapkan kamera ke arah lift di lantai 3 Le Meridien. Berulang kali wartawan kecele karena yang dinanti, Marty Natalegawa dan Hanifah bin Haji Aman, tidak kunjung muncul.

Sekitar pukul 15.05, Hanifah bin Haji Aman tiba, sekitar lima menit kemudian muncul Marty Natalegawa. Terdapat dua kursi di dalam ruangan tersebut. Seorang ajudan dari pihak Indonesia dan Malaysia membawa berkas-berkas kepada kedua menteri yang duduk berdampingan.

Seraya menunggu pertemuan, para wartawan mendekati sejumlah pejabat. Tokoh utama yang disasar adalah Duta Besar RI untuk Kuala Lumpur Da’i Bachtiar.

Da’i menceritakan sejumlah isu utama dalam pertemuan di luar masalah perbatasan, yakni perlindungan TKI dengan memperjuangkan upah layak, meminta keringanan hukuman atas ancaman hukuman mati, fasilitas sekolah bagi puluhan ribu anak-anak para TKI yang tidak bersekolah di Sabah, dan terutama silang sengketa insiden penangkapan tiga petugas KKP tanggal 13 Agustus silam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com