Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"WAAS" DAN MUDIK, PENGALAMAN ESTETIK

Kompas.com - 08/09/2010, 17:22 WIB

Oleh Jamaludin Wiartakusumah

Hasil interaksi yang diperoleh manusia dalam hidupnya melalui panca indra terekam dalam perasaan dan pikiran, kemudian membentuk pengalaman. Dalam ilmu seni terdapat apa yang disebut pengalaman seni atau estetik, yaitu pengalaman khas penikmat seni yang melibatkan perasaan, pikiran, pengindraan, dan berbagai intuisi manusia lainnya (Sumardjo, Filsafat Seni, 2000).

Kehidupan sehari-hari dapat dijalani atau dialami sebagai rangkaian dari kejadian seni manusia sehingga memberikan pengalaman seni kehidupan. Pengalaman estetik dalam budaya Sunda, seperti halnya konsep keindahan klasik atau tradisional umumnya, tidak hanya terjadi dalam apresiasi terhadap ciptaan manusia, tetapi juga pada alam dan kehidupan sehari-hari.

Bahasa Sunda memiliki istilah khas, yang menurut Prof Setiawan Sabana, merupakan kata kunci dari pengalaman seni, yaitu waas. Istilah ini merangkum seluruh respons atau pengalaman estetik dalam berbagai konteks, baik sebagai respons terhadap fenomena keindahan alam maupun kualitas karya seni buatan manusia.

Dalam Kamus Basa Sunda susunan Danadibrata, (2006), waas dijelaskan sebagai rasa dina waktu urang nenjo pamandangan (rasa manakala kita melihat pemandangan). Dalam Kamus Umum Basa Sunda (Lembaga Basa & Sastra Sunda, 1980), waas diartikan rasa hate waktu inget kana pangalaman nu matak resep patali jeung dedengean, tetenjoan, jste (rasa hati ketika teringat pengalaman yang disukai berkaitan dengan pendengaran, penglihatan, dan sebagainya).

Sementara menurut kamus Sunda-Inggris paling tua, A Dictionary of the Sunda Language of Java (Jonathan Rigg, 1862), waas dijelaskan sebagai said when a pleasurable feeling is caused by seeing someone or something which reminds us of what we ourselves possess, but which, for the moment, is out of our reach.

A happy or pleasing remembrance or emotion regarding something which we do not at the moment see (as see a woman's gown causes sentimental emotions).

Mungkin karena penulisnya orang asing, arti kata waas di kamus karya Rigg itu dijelaskan lebih rinci dan dilengkapi contoh sehingga memberi pengertian yang relatif lengkap.

Dari definisi waas tersebut, tampak bahwa pengalaman estetik yang terkandung di dalamnya tidak semata berupa pengalaman atas hal-hal yang indah di alam. Akan tetapi, pengalaman itu juga terkait dengan berbagai hal yang mampu mengalihkan perhatian indra, menggerakkan hati, memperkaya batin, dan menggetarkan jiwa. Unsur momentum

Dengan kata lain, pengalaman estetik tidak hanya terjadi dalam mengapresiasi karya seni yang indah. Akan tetapi, pengalaman itu juga terjadi pada peristiwa sehari-hari yang berkualitas sehingga memberi pengalaman estetik atau mampu membuat seseorang merasa waas. Waas adalah pengalaman estetik manusia Sunda yang paling sublim. Waas tidak semata melibatkan indra dalam merespons unsur intrinsik keindahan pemandangan alam atau obyek seni ciptaan manusia. Namun, pengalaman indrawi itu kemudian menembus alam bawah sadar dan memberi pengaruh mendalam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com