JAKARTA, KOMPAS.com — Front Pembela Islam (FPI) menilai Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri melakukan banyak kebohongan kepada publik dalam masa tugasnya sebagai orang nomor satu di markas Trunojoyo.
Menurut Ketua Bidang Advokasi FPI Munarman, Kapolri kerap menerima informasi bodong. "Kapolri dapat informasi bodong dari teman LSM yang didanai asing untuk berbuat maksiat," ungkap Munarman di Gedung DPR RI, Selasa (31/8/2010), tanpa menyebutkan langsung nama LSM-nya.
FPI mencatat kebohongan-kebohongan yang dilakukan Kapolri, seperti terkait rekaman Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja yang ternyata tidak ada serta paparan kasus Century oleh Kapolri.
Menurut FPI, Kapolri menggunakan opsi A sebagai acuan paparannya, sedangkan keputusan legislatif sendiri adalah opsi C. Munarman juga menyoroti tidak tuntasnya penanganan kasus penyerangan kantor Tempo dan penganiayaan aktivis ICW Tama yang tak kunjung diungkap.
"Ini (Polri) adalah sebuah institusi yang mengalami titik nadir di bawah kepemimpinan Kapolri sekarang. Polri dipimpin oleh orang yang tidak becus," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.