Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Takut dengan Indonesia

Kompas.com - 30/08/2010, 19:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Konflik Indonesia-Malaysia kian meruncing setelah masalah perbatasan kembali mencuat ke publik. Anehnya, Pemerintah Indonesia selalu berdalih sebagai saudara tua untuk menyelesaikan konflik dengan jalur damai yang semakin membuat politik luar negeri Indonesia tidak memiliki jati diri.

"Mereka tidak risau dengan masa lalu. Kejayaan Indonesia sudah tutup buku di mata mereka, tidak ada lagi istilah abang adik, saudara tua," ujar pengamat politik luar negeri UI, Zainuddin Djafar, Senin (30/8/2010), dalam diskusi CIDES, "Perkembangan Ekonomi dalam Dinamika Politik", di Hotel Ambhara, Jakarta.

Oleh karena itu, ia melanjutkan, sudah bukan saatnya lagi Indonesia merasa lebih hebat dari Malaysia karena mampu merebut kemerdekaan sendiri karena kini negeri jiran itu sudah berubah. Akan tetapi, ia juga menyatakan bahwa perubahan sikap Malaysia itu bukan berarti mereka hendak perang fisik dengan Indonesia.

"Malaysia itu jangankan perang, mereka itu takut sama Indonesia. Tapi, kalau kita tidak punya konsep, mereka sudah siap mengajukannya untuk masuk ke Indonesia," ungkap Zainudddin.

Salah satu yang dikhawatirkan adalah invasi melalui bidang ekonomi. Maka dari itu, tidak mengherankan apabila nilai-nilai superioritas di kalangan masyarakat Malaysia sudah merebak sejak awal 2000-an. Khusus untuk soal superioritas tersebut, hal ini ditunjang oleh besarnya arus perubahan dan perkembangan ide-ide sipil orang Melayu sejak 2005.

"Perkembangan ide itu seperti orang Melayu harus progresif. Progressive mind ini yang membuat banyak negara menjadi negara maju," ujarnya. Oleh karena itu, untuk mengejar ketertinggalannya, Indonesia harus kembali mencari identitas diri yang kuat.

Setelah reformasi, menurut Zainuddin, Pemerintah Indonesia terlihat tidak pernah mengambil tindakan serius untuk menegakkan politik luar negeri ini. "Postur politik luar negeri ini kesannya sebagai konteks pelengkap penderita. Pejabat banyak bicara politik luar negeri ke sana kemari, tapi ternyata kita tetap kebobolan," tandas guru besar FISIP UI tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

    Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

    Nasional
    Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

    Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

    Nasional
    Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

    Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

    Nasional
    Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

    Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

    Nasional
    Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

    Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

    Nasional
    Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Nasional
    Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

    Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

    Nasional
    Imigrasi Bakal Tambah 50 'Autogate' di Bandara Ngurah Rai

    Imigrasi Bakal Tambah 50 "Autogate" di Bandara Ngurah Rai

    Nasional
    Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

    Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

    Nasional
    Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

    Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

    Nasional
    Imigrasi Bakal Terapkan 'Bridging Visa' Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

    Imigrasi Bakal Terapkan "Bridging Visa" Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

    Nasional
    Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

    Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

    Nasional
    Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

    Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

    Nasional
    KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

    KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

    Nasional
    17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna

    17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com