JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jimly Asshiddiqie mengatakan konter Indonesia Corruption Watch (ICW) atas pernyataannya yang menyebut lembaga tersebut tak profesional, tak perlu ditanggapi. Kali ini, ia bahkan menyebut ICW anak manja. Seusai mengikuti pidato kenegaraan di Gedung DPR beberapa hari lalu, Jimly mengkritik cara kerja ICW dalam menelusuri "cacat" 7 calon pimpinan KPK.
"Enggak usah ditanggapi. Kalau saya tanggapi, nanti saya dikira kebakaran jenggot. Yang penting kan keputusan di Pansel. Tapi tugasnya ICW menyerahkan itu ke Pansel," ujar Jimly, seusai mengisi Seminar Nasional Konstitusi di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Kamis (19/8/2010).
Dikatakan Jimly, ia tidak memerlukan dukungan ICW jika memang lembaga tersebut meragukan integritasnya. "Saya tidak merasa perlu dapat dukungan ICW. Saya malah takut kalau dapat dukungan ICW," katanya.
Namun, Jimly tak menjelaskan alasan ketakutannya mendapat dukungan lembaga itu. "Ya takutlah. Saya rasa biarin saja mereka mau bagaimana. ICW kan anak manja. Digebukin orang didatengin Presiden. Saya enggak usah didukung enggak apa-apa," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini. Sebaliknya, jika ICW membutuhkan, Jimly bersedia memberikan dukungannya. Menurut Jimly, lembaga seperti ICW diperlukan untuk menguatkan peran kontrol masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.