JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jimly Asshiddiqie mengkritik kerja Indonesia Corruption Watch (ICW) dalam menelusuri "cacat" 7 calon pimpinan KPK yang tengah diproses tim Panitia Seleksi (Pansel).
Jimly mengatakan, ICW tak profesional. "ICW kurang profesional. Dia hanya melihat dari google, sudah dapat data-data itu. Kalau dia cari, sebenarnya banyak kesalahannya. Lebih banyak dari yang ditemukan," kata Jimly sambil tertawa, seusai menghadiri Pidato Kenegaraan Presiden, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/8/2010).
Menurut catatan ICW, Jimly diduga terlibat dalam penggunaan dana abadi umat (DAU). Atas tudingan ini, Jimly sudah mengklarifikasi bahwa dana tersebut sudah dikembalikan dan ia tidak berkeberatan atas data-data temuan ICW.
Jimly sendiri menegaskan, dirinya tak akan menjadikan persoalan jika akhirnya tak terpilih sebagai pimpinan KPK. "Kalau bukan kepentingan negara, ngapain saya berhenti dari Wantimpres. Bodoh bener. Tapi ya sudahlah. Kalau enggak (terpilih), ya enggak apa-apa. Kalau jadi ya kerja. Enggak jadi ya sudah. Tidak ada beban," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.