ABB Bantah Terima Laporan dari Teroris

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus teroris Abu Bakar Ba'asyir membantah pernyataan pihak Polri yang menyebut bahwa dirinya pernah bertemu dengan para pimpinan kelompok teroris yang berlatih di pegunungan di Aceh Besar. Dia juga membantah pernah melihat rekaman pelatihan militer itu.

"Ustaz (Abu Bakar) menolak untuk itu," ucap Koordinator Tim Pembela Muslim, Ahmad Michdan, di Mabes Polri, Rabu (11/8/2010), ketika dikonfirmasi pernyataan pihak Polri.

Michdan mengatakan, Polri tentu saja mengklaim memiliki barang bukti keterlibatan Ba'asyir. Tanpa bukti yang cukup, kata dia, Polri tidak berhak untuk menangkap ataupun melakukan penahanan. Namun, Michdan meragukan bukti itu. "Bukti nanti aja di pengadilan. Apa bukti itu valid? Mendukung? Ustaz pernah dilakukan seperti ini dua kali, tapi tidak terbukti," tegas dia.

Dikatakan Michdan, pihaknya bersama beberapa tokoh sedang menyelidiki keterkaitan pelatihan militer di Aceh hingga penangkapan Ba'asyir. "Kita analisis runtutan peristiwa, saksi-saksi. Di Aceh itu ada apa? Apa itu merupakan tidak pidana teroris," kata dia.

Sementara berkaitan dengan rencana pengajuan gugatan pra-peradilan dalam kasus penangkapan Ba'asyir ini, Michdan mengatakan, pihaknya akan menyampaikan kepastiannya pada beberapa hari dalam minggu ini.

Seperti diberitakan, Polri mengaku memiliki bukti terkait pertemuan antara Ba'asyir dan para pemimpin latihan, seperti Dulmatin dan Mustofa. Dalam pertemuan itu, para pemimpin melaporkan perkembangan pelatihan. Bukti lain yakni aliran dana dari Ba'asyir, rekaman pembicaraan, dan bukti lain.