Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apatisme Politik

Kompas.com - 03/08/2010, 08:52 WIB

Azyumardi Azra *

KOMPAS.com - Beberapa kalangan asing dalam percakapan dengan saya merasa aneh dengan gejala politik Indonesia belakangan ini. Bagi mereka, Indonesia tidak seperti biasanya, terlihat begitu ”senyap” dan kalem.

Mereka melihat tidak ada gejolak politik signifikan pada lingkungan elite politik, baik yang berada di dalam maupun di luar pemerintahan, seperti hampir selalu terjadi berkepanjangan selama dasawarsa terakhir. Juga tidak ada demo serta aksi protes mahasiswa dan kelompok masyarakat lainnya dalam skala besar yang hampir selalu menandai politik Indonesia pada masa pasca-Soeharto.

Apakah ini mengisyaratkan, Indonesia sudah mencapai titik keseimbangan politik? Atau sebaliknya, menandakan meningkatnya kelelahan dan bahkan apatisme politik dalam masyarakat?

Dari perspektif lain, gejala ”adem ayem” politik Indonesia sekarang boleh jadi bagi sementara orang merupakan indikasi kepuasan relatif publik terhadap kinerja pemerintah. Meski di sana-sini terdapat banyak kelemahan dalam kinerja pemerintah, ada kalangan masyarakat yang tidak terlalu mempersoalkan.

Sikap seperti ini boleh jadi karena merasa tidak perlu mempersoalkannya atau karena tidak peduli. Atau sebaliknya menganggap tiada guna mempersoalkan karena sia-sia belaka sebab bakal tidak didengar; dan kalaupun mereka dengar, tidak akan ada solusi konkret.

”Gone with the wind”

Hemat saya, gejala ”adem ayem” politik Indonesia dewasa ini lebih karena meningkatnya kelelahan politik (political fatique) yang berujung pada apatisme politik. Kenapa lelah dan apatisme politik?

Penyebab utamanya adalah tidak terselesaikannya berbagai kasus yang pernah mendapat perhatian dan sorotan publik; misalnya skandal Bank Century, kasus manipulasi pajak Gayus Tambunan, dan juga kasus kekerasan terhadap aktivis Indonesia Corruption Watch.

Semua kasus yang pernah menghebohkan publik itu sekarang tidak lagi jelas nasibnya, seolah menguap begitu saja, gone with the wind—berlalu bersama angin. Jika ada pernyataan dari pihak yang bertanggung jawab untuk mengusut demi penyelesaian kasus-kasus itu, sejauh ini tidak lebih daripada sekadar gimmick guna menenangkan publik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com