JAKARTA, KOMPAS.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan bahwa tidak ada perubahan arah kiblat akibat pergeseran lempeng bumi menyusul banyaknya gempa bumi yang terjadi di Indonesia.
"Berkaitan tentang isu adanya pergeseran lempeng bumi Indonesia akibat gempa bumi yang keluar dari dosen ITS, setelah kita konfirmasi ke lembaga terkait seperti Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), itu tidak benar," ujar Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Aminudin Yakub, di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (16/7/2010).
Menurut informasi yang diterima Aminudin, posisi Indonesia terhadap Kabah yang menjadi patokan kiblat tidak akan bergeser meskipun terjadi gempa bumi, kecuali gempa tersebut berlangsung selama ratusan tahun. Namun, gempa ratusan tahun tersebut, kata Aminudin, hanya akan menggeser posisi Indonesia sebesar 7 sentimeter. "Kalaupun terjadi pergeseran, tidak signifikan," katanya.
Penyempurnaan fatwa arah kiblat yang dilakukan MUI, menurut Aminudin, tidak berhubungan dengan hal tersebut. Penyempurnaan fatwa yang semula menyebutkan arah kiblat ke barat kemudian disempurnakan menjadi arah barat laut sesuai dengan posisi kawasan masing-masing, kata Aminudin, dilatarbelakangi perkembangan teknologi seperti GPS yang dapat mengukur arah kiblat secara akurat.
"Banyak masjid kita yang kurang menggunakan science. Itu lebih karena banyak masjid di Indonesia yang dibangunnya sejak dulu, akurasi kiblatnya kurang," kata Aminudin.
Atas dasar itulah, MUI mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan fatwa arah kiblat yang disempurnakan tersebut. Menurut Aminudin, masyarakat dapat menentukan arah kiblat (arah barat) dengan menggunakan berbagai alat atau metode, seperti menggunakan kompas dan GPS.
Sebelumnya, tersiar kabar bahwa MUI mengubah arah kiblat melalui fatwa yang baru dikeluarkannya. Sekretaris Komisi Fatwa MUI Hasanuddin menegaskan bahwa dengan fatwa baru (No 5, bulan Agustus), MUI mempermudah masyarakat dengan memberikan pilihan untuk menentukan arah kiblat lurus ke barat, atau miring ke arah barat laut dengan derajat kemiringan yang disesuaikan posisi kawasan masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.