Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelemparan 'Tempo' Teror untuk Menakuti

Kompas.com - 06/07/2010, 16:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie M Massardi menilai, insiden pelemparan bom molotov ke kantor majalah Tempo merupakan teror dan dimaksudkan untuk menakut-nakuti.

"Diakui atau tidak, ini bagian dari teror untuk menakut-nakuti Tempo," kata Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi saat dihubungi di Jakarta, Selasa (6/7/2010).

Lebih lanjut, Adhie menegaskan, kejadian yang menimpa kantor majalah Tempo tersebut tidak bisa dilepaskan dari perseteruan majalah itu dengan Polri, khususnya pascamajalah tersebut menurunkan artikel "Rekening Gendut Perwira Polri".

Menurut Adhie, dalam kasus pemberitaan rekening para petinggi Polri, majalah Tempo tidak salah.

"Yang salah adalah yang memberikan data laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Apa pun, pihak pemberi data itu punya akses ke PPATK," kata Adhie.

Adhie justru mendesak yang harus diungkap Polri bukan data yang sudah telanjur diberikan kepada majalah Tempo, melainkan kenapa hanya data rekening para petinggi Polri.

"Tapi, kenapa ketika bangsa ini, melalui DPR, membutuhkan laporan aliran dana bail out Bank Century, PPATK menyembunyikannya? Lalu kenapa kalau punya Polri diungkap," kata Adhie.

Adhie menegaskan, agar ke depan situasi lebih kondusif, maka Polri harus memberikan ekstra perlindungan kepada kantor majalah Tempo.

Sebelumnya, dua orang diduga melemparkan botol berisi bensin ke kantor redaksi majalah Tempo di Jalan Proklamasi Nomor 72, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/7/2010) dinihari sekitar pukul 02.40 WIB.

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Hamidin menjelaskan, polisi menemukan tiga bom molotov yang terdiri dari dua botol pecah dan satu botol masih utuh yang dilemparkan orang tidak dikenal.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, penyidik menduga pelaku melemparkan botol berisi bensin dan bukan bom molotov ke kantor redaksi majalah Tempo.

"Jadi memang bukan bom molotov, tetapi botol diduga berisi cairan bensin tapi tidak ada sumbunya," kata Boy di Jakarta, Selasa siang.

Boy menuturkan, barang bukti berupa botol yang diduga berisi bensin itu sudah diperiksa di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com