NUSA DUA, KOMPAS.com — Nothing endures but changes - Tidak ada yang abadi kecuali perubahan. Itulah kata-kata Heraclitus, filsuf asal Yunani yang hidup di abad kelima.
Karena perubahan adalah suatu keniscayaan, maka hal terbaik untuk menghadapinya adalah dengan beradaptasi. Hal itu juga berlaku dalam dunia media massa, di mana media tradisional tidak seharusnya khawatir terhadap perkembangan media elektronik saat ini.
"Media tradisional tidak akan mati dan media baru tidak akan membunuh media tradisional. Yang terjadi adalah kolaborasi," ujar Andi Sadha, chairman acara Asia Pacific Media Forum, dalam pembukaan APMF di Nusa Dua, Bali, Kamis (3/6/2010).
Hal itu dibenarkan Rob Allyn, salah satu pembicara kunci di acara tersebut, yang mengatakan bahwa media baru beserta teknologinya bukan sesuatu yang harus ditakuti, melainkan harus dirangkul. "Media akan terus berubah dan berkembang. Maka, cara paling bijaksana menyambutnya adalah dengan merangkulnya," ujar Allyn.
Senada dengan Andi Sadha, Allyn mengatakan bahwa media tradisional tidak akan mati. "Seandainya mati sekalipun, dalam hal ini surat kabar, maka ia dapat bereinkarnasi menjadi media baru yang lebih baik. Dengan catatan, ia memiliki konten yang berkualitas. Artinya, konten menjadi sesuatu yang penting dalam kelahiran kembali itu."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.