Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Layak Masuk Bursa Capres 2014

Kompas.com - 24/05/2010, 17:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu Ketua DPP Partai Hanura, Yuddy Chrisnandy, menganggap Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum sebagai figur yang menjual untuk dimajukan sebagai calon presiden (capres) 2014. Anas, katanya, politikus muda yang paling memiliki peluang untuk itu.

"Kemenangan Anas Urbaningrum pertanda baru kepemimpinan muda menyongsong 2014. Dinamika yang terjadi dalam Kongres PD memberikan pesan bahwa uang bukanlah segala-galanya," kata Yuddy Chrisnandy kepada Tribunnews, Senin (24/5/2010).

M Ichsan Loulembah, Managing Partner IMPACT Indonesia, salah seorang yang berada di belakang kemenangan Anas Urbaningrum di kongres, mengungkapkan, sebelum kongres, dari semua kandidat calon ketua umum Demokrat, Anas yang paling memiliki nilai jual. Di internal Demokrat, Anas yang paling dianggap layak menggantikan Hadi Utomo sebagai Ketum PD.

"Saat kongres, kami hanya bekerja 15 persen saja. Selebihnya, 75 persen Anas sudah membuktikan kualitasnya sebagai pemimipin, meyakinkan para kader Demokrat, dialah yang pantas menjadi pemenang," kata Ichsan.

"Terlalu jauh memang untuk berbicara 2014. Namun, bukan tidak mungkin Anas sebagai ketua umum, apalagi sebagai pemenang pemilu, segala kemungkinan ke depan tentu ada. Bukan hal yang mustahil, Anas menjadi capres meski segala keputusannya menjadi wewenang internal Demokrat nanti," kata Ichsan, yang tak lain mantan anggota DPD RI ini.

Kader Demokrat asal Aceh, Teuku Riefky Harsya, mengungkapkan, terpilihnya Anas Urbaningrum menjadi ajang bagi konsolidasi bagi seluruh kader Demokrat. Terpilihnya Anas, ujarnya, makin menunjukkan Demokrat sebagai partai yang demokratis.

"Mas Anas adalah figur terbaik yang dipilih kader Demokrat. Dianggap yang lebih berhak memimpin partai. Yang diperlukan saat ini adalah menunjukkan kinerjanya bagi partai, berbuat nyata membuat partai ini menjadi lebih baik lagi," ujar Riefky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

    Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

    Nasional
    MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

    MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

    Nasional
    Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

    Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

    Nasional
    Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

    Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

    Nasional
    Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

    Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

    Nasional
    Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

    Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

    Nasional
    JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

    JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

    Nasional
    Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

    Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

    Nasional
    Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

    Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

    Nasional
    Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

    Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

    Nasional
    Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

    Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

    Nasional
    BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

    BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

    Nasional
    Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

    Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com