Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bibit Obat Kuat Pasak Bumi Diminati

Kompas.com - 23/05/2010, 16:31 WIB

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Bibit pasak bumi atau urycomma longifolia sebagai tanaman khas Kalimantan yang merupakan bahan baku obat tradisional diminati pengunjung pameran produk unggulan nasional Kalteng Expo 2010 di stand Kabupaten Barito Utara.

"Sejak dibuka hingga saat ini yang laku sudah mencapai puluhan bibit pasak bumi," kata seorang petugas jaga stand Barito Utara, Murdani di Palangka Raya.

Kegiatan yang berakhir 24 Mei ini diikuti perusahaan nasional, 14 kabupaten dan kota di Kalteng dengan menawarkan produk unggulan dan kerajinan.

Menurut Murdani, bibit pasak bumi yang dijadikan obat-obatan dari akar kayu dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit ini banyak tumbuh di sekitar kawasan hutan di Kabupaten Barito Utara.

"Bibit pasak bumi ini saya peroleh dari kawasan hutan di sekitar tempat tinggal kami," kata warga Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Tengah, Barito Utara ini.

Dia mengatakan, pasak bumi yang diyakini sebagai obat vitalitas ini diperoleh dengan mengambil anaknya di hutan kemudian dicabut dan dimasukkan dalam kantong plastik (polybeck) yang jumlahnya mencapai ratusan bibit.

Untuk sementara, budidaya salah satu jenis tanaman obat-obatan ini hanya melalui pohon pasak bumi yang masih kecil dan masih belum pernah dicoba pengembangnnya apakah melalui batang atau buah.

"Untuk menghindari berkurangnya tumbuhan itu perlu diteliti pengembangannya untuk dibudidayakan," katanya.

Murdani juga menawarkan obat-obatan dari akar kayu khas Kalimantan lainnya yang banyak ditemukan di sekitar hutan.

Akar ini diracik, diolah dan dikemas sebagai bahan baku obat tradisional yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan sudah dilakukan secara turun-temurun oleh suku Dayak setempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com