JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian masih memburu Abdulah Sonata, pimpinan tertinggi dalam kelompok teroris yang berlatih militer di pegunungan wilayah Jalin, Jantho, Aceh Besar. Kepolisian telah menangkap 58 teroris dalam keadaan hidup dan menembak mati 13 orang di sejumlah wilayah sejak Februari 2010.
"Abdulah Sonata sedang dicari karena perannya," ucap Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri saat jumpa pers di Mabes Polri, Jumat (14/5/2010).
Dalam rilis yang diterima wartawan dari pihak Polri, Abdulah diketahui berkoordinasi dengan Dulmatin dalam kelompok Aceh. Mereka memimpin sejumlah nama, di antaranya Maulana, Sofyan, Mustakim, Ardi, Mahfud, Yudi, dan Jaja. Polisi menembak mati Jaja di Aceh dan Maulana di Cikampek. Polisi juga menembak mati Ardi.
Selain itu, Dulmatin diketahui memimpin langsung enam orang, yaitu Jafar alias Ubaid (bendahara), Jaja (majelis syro), Mahfud (penanggung jawab logistik senjata), Ardi dan Yudi (penanggungjawab logistik makanan), dan Mustakim (penanggung jawab pelatihan).
Kapolri mengatakan, mereka akan melakukan serangan saat upacara Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara pada 17 Agustus 2010. Mereka akan membunuh Presiden, Wakil Presiden, para menteri, pejabat negara, dan tamu negara. Teroris berasumsi, penjagaan saat upacara tidak ketat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.