JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak pihak menilai Kongres III PDI-P pada 6-9 April mendatang di Denpasar, Bali, kurang seksi karena ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, sudah mengantongi dukungan mayoritas akar rumput untuk kembali memegang tampuk kepemimpinan.
Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi, mengatakan, PDI-P harus membicarakan sesuatu yang "seksi" dalam kongres kali ini agar penyelenggaraan kongres tidak sia-sia. Salah satunya adalah membicarakan tranformasi kepemimpinan partai.
"Misalnya dengan membicarakan cara mempersiapkan kader-kader yang bukan berasal dari trah Soekarno untuk menyerap nilai-nilai personalnya," tuturnya kepada Kompas.com, Senin (5/4/2010).
Kristiadi memandang pentingnya pembahasan regenerasi kepemimpinan PDI-P ke depan merupakan hal yang mendesak bagi PDI-P mengingat sulitnya mencari tokoh-tokoh muda penerus pascakepemimpinan Mega. Belum lagi persoalan apakah harus berasal dari trah Soekarno atau tidak.
Selain itu, PDI-P juga perlu membahas kebijakan dan keputusan yang menentukan masa depan masyarakat Indonesia, seperti persepsi PDI-P terhadap sejumlah persoalan bangsa dalam mewujudkan pemerintah yang bersih dan mengangkat isu kemiskinan. "Harus nyatakan sikap internal," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.