Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edmond Ilyas Dicopot dari Jabatan Kapolda Lampung

Kompas.com - 02/04/2010, 13:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polda Lampung Brigjen (Pol) Edmond Ilyas resmi dicopot dari jabatannya setelah ditetapkan sebagai terperiksa/tersangka dalam pemeriksaan intensif oleh Divisi Propam Mabes Polri terkait kasus Gayus H Tambunan. Kabar pencopotan itu disampaikan langsung oleh Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (2/4/2010).

"Untuk Saudara Edmond dan beberapa yang ada di Direktur II dengan TR hari ini, sementara dinonaktifkan. Diganti mulai hari ini," kata Kapolri, seusai menunaikan shalat Jumat. Penggantian Edmond, ungkap Kapolri, dimaksudkan agar tidak mengganggu proses pemeriksaan.

Selain Edmond, sejumlah perwira menengah di lingkungan Direktorat II Ekonomi Khusus juga dicopot dari posisinya. Namun, Kapolri tak menyebutkan siapa perwira menengah tersebut. Pejabat yang akan menggantikan Edmond juga belum disebutkan.

"Tunggu saja, ya. Minggu depan akan ada serah terima," ujarnya. Mengenai nasib Direktur II Ekonomi Khusus Brigjen (Pol) Raja Erizman, yang juga turut diperiksa, hingga saat ini belum ada keputusan penggantian. Kapolri meminta, selama proses berlangsung, tak dilakukan penghakiman terhadap orang yang diduga terlibat dalam kasus itu.

"Kita hormati asas praduga tak bersalah. Proses kan masih berlangsung. Siapa pun yang terlibat nanti akan dibuka," kata Kapolri. Edmond Ilyas diperiksa terkait kasus penggelapan dan money laundering yang menjerat Gayus H Tambunan sebagai tersangka. Saat penanganan kasus tersebut pada 2009, Edmond masih menjabat sebagai Direktur II Ekonomi Khusus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com