Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapas Khusus Teroris Malah Perkuat Konsolidasi

Kompas.com - 21/03/2010, 15:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim investigasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM sampai hari ketiga belum bisa mendapatkan informasi awal soal keterlibatan terpidana aksi terorisme Iwan Darmawan alias Rois yang disebut mengendalikan gerakan teroris lewan telepon selulernya.

"Belum ada. Kan baru bekerja beberapa hari lalu," ujar salah satu tim investigasi yang diketuai Dirjen PAS Untung Sugiyono lewat telepon, Minggu (21/3/2010).

Menyusul tersibaknya pengendalian aksi terorisme dari balik penjara ini, banyak pihak meminta pemerintah agar memisahkan tahanan terpidana teroris dari terpidana kriminal lainnya. Namun hal itu sulit diwujudkan karena kelebihan kapasitas. "Kalau dipisahkan akan ditempatkan di mana?" ujarnya lagi.

Dikatakan Untung, jika terpidana kasus terorisme disatukan dalam satu lembaga pemasyarakatan khusus teroris, justru satu sama lain akan memberikan informasi. Katanya, "Kalau disatukan mereka bisa tukar informasi dan konsolidasinya bakal kuat."

Untuk menghindari hal tersebut terulang, sambung Untung, Dirjen PAS telah bekerjasama dengan Inspektorat wilayah lainnya untuk memonitor lapas yang menahan pelaku terorisme karena bukan hanya lapas Cipinang. Banyak lapas yang diisi oleh terpidana teroris lainnya seperti di Surabaya, Ambon, Medan dan Jakarta.

Sementara untuk ruangannya, Untung tidah hafal apakah mereka disatukan atau tidak. Tapi yang jelas dari beberapa ruangan yang ada di lapas seperti tipe 1, 3, 5, dan 7, mereka disatukan dalam ruangan 5 yang terdiri dari lima orang. "Artinya mereka tidak sendiri, ya berlima, bahkan lebih karena overkapasitas," paparnya.

Namun, Untung mengingatkan hal itu bukan berarti mereka bebas satu sama lain. Karena ada ruangan dan blok sendiri yang menampung mereka semua. "Karena masing-masing lapas memiliki ketentuan masing-masing," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com