Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelurusan Kiblat Dilanjutkan

Kompas.com - 20/03/2010, 11:04 WIB

Yogyakarta, Kompas - Langgar yang dibangun pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan sekitar tahun 1890 mulai direnovasi. Dari langgar yang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya itu, ajaran pembaruan Islam KH Ahmad Dahlan lewat Muhammadiyah yang secara harfiah diawali dengan meluruskan kiblat.

Langgar KH Ahmad Dahlan berada di lantai dua rumahnya di Kampung Kauman, Kelurahan Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta. Untuk menuju langgar itu, ada tangga tembok yang berada di sisi luar bangunan. Tepat di samping tangga paling bawah terdapat tempat wudhu.

"Dari langgar itu, KH Ahmad Dahlan telah meluruskan kiblat masjid- masjid, mushala, langgar yang alhamdullilah sampai sekarang diikuti," ujar Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam peresmian dimulainya renovasi langgar dan sekolah pawiyatan KH Ahmad Dahlan, Jumat (19/3).

Din mengatakan, meluruskan kiblat mengandung arti meluruskan arah perjuangan dan visi umat Islam agar umat Islam senantiasa hanya menunju kepada Allah. "Meluruskan kiblat jangan dipandang secara harfiah, tetapi secara maknawiah, yakni sebuah pelurusan dan penyamaan visi umat. Untuk itulah, ini harus kita teruskan," katanya.

Renovasi kompleks langgar dan sekolah pawiyatan dibiayai APBD Kota Yogyakarta sebesar Rp 524 juta dan diharapkan selesai 25 Juni.

Renovasi dilakukan untuk menyambut Muktamar 1 Abad Muhammadiyah di Yogyakarta.

Pernah dirobohkan

Ketua Yayasan KH Ahmad Dahlan Ahmad Djam'an mengatakan, langgar tersebut memiliki nilai historis bagi Muhammadiyah. Langgar berukuran sekitar 8 meter x 8 m dibangun persis sesuai arah kiblat yang diyakini KH A Dahlan. Namun, akibat dianggap menyimpang dari arah kiblat yang diyakini masyarakat secara umum saat itu, pengulu keraton, Kyai Kanjeng Penghulu KH Khalil Kamaludiningrat memerintahkan agar langgar KH A Dahlan dirobohkan. Langgar itu kemudian dibangun kembali.

Sofyan Nur, cucu KH A Dahlan, menuturkan, langgar dan sekolah pawiyatan sudah tidak dimanfaatkan selama 35 tahun. Saat ini kondisi bangunan tidak terawat.

Ruang di bawah langgar digunakan sebagai gudang dan bangunan sekolah pawiyatan dang berada sebelah timur langgar kosong dengan banyak genting pecah. Hanya bangunan rumah inti yang relatif terawat baik. Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto mengatakan, langgar dan bangunan sekolah akan dijadikan museum.

"Nilai-nilai KH Ahmad Dahlan nanti bisa dipelajari di sini," kata Herry. (RWN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com