Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Tidak Lagi Menjadi Oposisi

Kompas.com - 20/03/2010, 08:07 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com — Mengantisipasi terjadi sesuatu pada pemerintahan di tengah jalan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan memperbarui posisi politiknya dalam lima tahun ke depan. PDI-P tidak lagi memosisikan diri sebagai partai oposisi, tetapi menjadi partai penyeimbang yang prorakyat.Sekretaris Jenderal PDI-P Pramono Anung menyampaikan hal itu dalam perbincangan dengan Kompas di sela-sela Rapat Panitia Kongres PDI-P di Inna Grand Bali Beach Hotel, Jumat (19/3/2010). Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memimpin langsung rapat tersebut. Kongres PDI-P akan diadakan di Bali, 4-9 April 2010.

Menurut Pramono, PDI-P akan menitikberatkan pada konsistensi pembelaan rakyat. Materi utama pidato politik Ketua Umum dalam kongres nanti akan menekankan posisi partai sebagai penyeimbang yang berada di tengah. "Kalau prorakyat akan kami dukung, tidak prorakyat akan kami kritisi. Dalam konteks itu, akan ada elaborasi," ucapnya.

Ketika ditanya lebih tegas apakah PDI-P tidak lagi menjadi oposisi dan di luar pemerintahan, seperti yang diputuskan dalam Kongres PDI-P 2004, Pramono mengatakan, "Yang jelas, dalam lima tahun ke depan, persoalan koalisi atau oposisi tidak lagi menjadi hal yang membebani partai. Kan, siapa tahu, di tengah jalan ada sesuatu yang kemudian kita berada di dalam pemerintahan. Kalau kemarin kan tidak bisa karena kongres memutuskan oposisi dalam lima tahun."

Ketua Fraksi PDI-P DPR Tjahjo Kumolo, yang juga menjadi ketua panitia pelaksana kongres, membenarkan adanya wacana tersebut.

Di Medan, Taufiq Kiemas juga berpendapat, dalam kabinet presidensial tidak ada oposisi. PDI-P akan tetap kritis terhadap pemerintahan yang tidak prorakyat. "Tetapi mendukung pemerintahan yang prorakyat," katanya.

Taufiq mengatakan, PDI-P menjajaki kemungkinan aliansi baru dengan partai-partai seideologi, yaitu yang mengusung empat pilar berbangsa, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Namun, Taufiq mengelak menjawab secara rinci ketika ditanya apakah aliansi seideologi itu mencakup PDI-P, Partai Golkar, dan Partai Demokrat. Ia hanya mengatakan, hal itu akan diputuskan di kongres.  (SUT/NWO/BUR)

 

 

Selengkapnya baca di http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/20/0308329/pdi-p..tidak.lagi.menjadi.oposisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com