Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Residivis Terkait Teroris

Kompas.com - 18/03/2010, 20:22 WIB

SOLO, KOMPAS.com — Kepolisian terus memburu sejumlah residivis di Surakarta yang diduga terlibat terorisme karena diindikasikan adanya gerakan baru untuk mendanai jaringan tersebut.

Berdasarkan pantauan di Markas Poltabes Surakarta di Solo, Kamis (18/3/2010), sejumlah anggota Densus 88 Antiteror, yang diduga sudah disebar di wilayah Solo dan jajaran Poltabes setempat, juga siap mendukung gerakan pasukan antiteror tersebut.

Kepala Poltabes Surakarta Kombes Joko Irwanto mengakui, Poltabes Surakarta terus mem-back up anggota Densus 88 Antiteror yang memburu sejumlah residivis asal Surakarta yang diduga terlibat jaringan terorisme di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Namun, Kapoltabes tidak dapat menyebutkan nama-nama yang menjadi target daftar pencarian orang (DPO) oleh pasukan antiteror tersebut.

Menurut dia, beberapa anggota jaringan yang menjadi target DPO tersebut memang pernah berada di Solo, tetapi ada anggota jaringan yang masih terhitung baru.

Pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan beberapa tersangka diduga sering terlibat serangkaian aksi kejahatan di Kota Surakarta dan sekitarnya.

Kapoltabes juga mengakui, salah seorang tersangka yang dicurigai masuk jaringan terorisme berasal dari Solo. Gerakan mereka sempat terdeteksi tinggal di Solo pada Desember 2009.

Menyinggung mengenai gerakan kejahatan yang dilakukan para residivis digunakan untuk mendukung jaringan terorisme, menurut Kapoltabes, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Menurut dia, ada beberapa orang di antaranya diketahui seorang residivis, tetapi pihaknya masih melacak mereka.

Apakah residivis asal Solo yang dimaksud adalah Pandu Wicaksono, warga RT 3 RW 15, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon? Menurut dia, pihaknya belum bisa menjelaskan karena masih melacak keberadaannya.

Pandu Wicaksono memang seorang residivis yang sering melakukan kasus penjambretan di wilayah Solo pada 2002 hingga 2003. Pihaknya belum bisa memastikan apakah dia terlibat jaringan terorisme.

"Kami belum dapat memberikan keterangan yang pasti, apakah seorang residivis itu terlibat jaringan terorisme," kata Joko yang juga mantan anggota Densus 88.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com