Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misbakhun: Andi Arief "Cemen"!

Kompas.com - 01/03/2010, 15:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Misbakhun, menyiapkan "serangan balik" kepada Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief. Andi "menyerang" Misbakhun dengan kasus dugaan letter of credit (LC) fiktif di Bank Century.

Misbakhun mengatakan, LC tersebut dimiliki perusahaannya yang bergerak di jual beli biji plastik pada tahun 2007. LC mengalami gagal bayar karena perusahaan luar negeri yang bekerja sama tidak mampu membayar. Namun, LC tersebut sudah direstrukturisasi dan tidak ada masalah.

Misbakhun, yang tergabung sebagai inisiator Hak Angket Pansus Century, menyebut Andi Arief sebagai seorang pengecut yang hanya menumpang popularitas di dalam booming kasus Bank Century.

"Orang ngurus bencana kok ngomentarin LC. Laporan BPK menyatakan, LC (perusahaan) saya tidak fiktif. Tuduhannya tidak benar. Fiktif atau bukan, bukan urusan Andi Arief. Ini bukan ancaman bagi saya, cemen ini orang," ujar Misbakhun, sebelum mengikuti pleno Tim Perumus Pansus Angket Kasus Bank Century, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/3/2010).

"Dia ingin menumpang popularitas Pansus yang lagi naik daun dengan menggunakan pundak saya untuk mengerek popularitasnya," lanjut Misbakhun dengan nada tinggi.

Misbakhun menduga, tudingan Andi Arief yang dilayangkan kepadanya memiliki agenda pribadi. Dia tak yakin apa yang dilakukan Andi Arief atas perintah Presiden SBY sebagai atasannya untuk menekan partai koalisi.

"Andi Arief, saya akan layani. I'm a serious contender in this. Enggak kelas diancam orang kayak gitu," ujarnya.

Bersama kuasa hukumnya, Misbakhun tengah menyiapkan berkas laporan kepada pihak kepolisian terhadap Andi Arief karena dugaan pencemaran nama baik. Ia menduga, aksi Andi Arief terkait sikap keras Fraksi PKS dalam pandangan akhirnya yang secara lugas menyebut pejabat yang harus dimintakan pertanggungjawaban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com