JAKARTA, KOMPAS.com — Lobi-lobi politik antar-partai koalisi semakin sering dilakukan menjelang perumusan rekomendasi akhir Pansus Angket Kasus Bank Century.
Anggota Pansus asal Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengatakan, pertemuan-pertemuan itu hampir tiap malam dilakukan di kediaman Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa. "Lobi hampir tiap malam di rumah Pak Hatta. Yang diundang pimpinan fraksi," kata Bambang, Jumat (19/2/2010) di Gedung DPR, Jakarta.
Pertemuan itu, lanjutnya, dihadiri lengkap oleh partai-partai koalisi. Apa yang dibicarakan? "Ada upaya mencoba menyamakan persepsi. Ya sebenarnya ini lobi-lobi biasa. Tapi Golkar tegas tidak akan mengubah pandangan. Tidak ada bargaining untuk itu," ujarnya.
Menurut Bambang, dengan proses pemeriksaan Pansus yang sudah sangat terbuka, susah untuk memungkiri fakta-fakta yang ada. "Terlalu berisiko terhadap citra partai kalau kita mengubah pandangan di awal," kata dia.
Sekjen Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengatakan, lobi tak bisa selalu dipahami secara negatif. Lobi merupakan hal yang wajar dalam politik. "Tidak ada usaha untuk mengubah pandangan masing-masing. Hanya saja, jangan memaksakan diri kalau faktanya tidak seperti dugaan awal," kata Amir.
Ia mencontohkan, awalnya Pansus berangkat dari dugaan adanya aliran dana Century ke partai politik tertentu. Dugaan ini, menurutnya, tidak bisa dibuktikan. "Jadi, jangan dicari-cari lagi dan bertahan sebagai heroik. Kalau tidak ada sesuai dugaan awal, ya jangan dipaksakan," ujar Amir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.