KOMPAS.com — Wakil Presiden Boediono tampaknya tak terpengaruh dengan pemutaran rekaman rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Pansus Hak Angket Century yang disiarkan langsung sejumlah televisi dan ditonton jutaan rakyat.
Saat pemutaran rekaman itu, Wapres sedang menerima kunjungan Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto di Kantor Wapres.
Menurut Kuntoro Mangkusubroto, Wapres Boediono sama sekali tidak terganggu dengan adanya agenda Panus Century yang tengah mendengarkan hasil rekaman rapat Dewan Gubernur pada tanggal 5 November 2009 tersebut.
"Sama sekali beliau santai saat menerima kami semua tadi dan tidak terganggu dengan agenda Pansus," ujar pria kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah, 14 Maret 1947, itu saat ditemui sesuai bertemu Wapres di Kantror wapres, Kamis (4/2/2010).
Menurut pengamatan Kuntoro, Wapres Boedino tampak asyik menikmati makanan kesukaannya, yakni kacang goreng. "Beliau enjoy saja kok dalam memimpin rapat. Beliu juga asyik makan kacang. Jadi, enggak ada sesuatu terlihat serius tadi. Beliau biasa-biasa saja kok, tidak terganggu," terangnya.
Dalam pertemuan hampir satu jam bersama Wapres Boediono tersebut, menurut Kuntoro, ada beberapa hal yang disampaikan kepada dirinya, yakni soal program 100 hari dalam pemerintahan SBY, selain itu membahas persiapan hasil rapat kerja kabinet bersama para gubernur di Istana Cipanas, kemarin. Hasil rapat itu akan dipersiapkan menjadi instruksi presiden.
"Yang pasti, tadi saat menyampaikan pesan-pesannya di ruang kerja, beliau menekankan soal program 100 hari, juga soal penetapan anggaran 2010. Beliau juga berpesan dalam pertemuan tadi, kalau bisa dua minggu ke depan bisa melaksanakan hasil pertemuan Cipanas tentang instruksi presiden. Ya soal arahan Presiden kemarin," tegasnya.
Kuntoro Mangkusubroto mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan evaluasi terhadap kinerja Kabinet Indonesia Bersatu II agar program anggaran tahun 2010 berjalan. Namun, Kuntoro menolak apabila disebut evaluasi itu dilakukan terhadap menteri. "Bukan evaluasi menteri, tapi ini evaluasi kemajuan pembangunan. Jangan disebut begitu," ujarnya.
Kuntoro tidak menjelaskan kenapa dia menolak disebut evaluasi menteri. Namun, ketika ditanya apakah ada kaitan dengan isu reshuffle atau perombakan kabinet, dia hanya tertawa.
"Masa saya bisa jawab. Saya kan kepala Unit Kerja Presiden. Nanti kalau saya jawab bisa syok dong, he-he...," tuturnya. (Persda network/yon)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.