JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengaku sedikit emosional saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden Kompleks Istana Jakarta, Kamis (4/2/2010) sore, terkait aksi demo 28 Januari yang tidak sopan, pembelian pesawat kepresidenan, pembelian mobil dinas mewah, dan renovasi pagar istana.
Saking emosionalnya, Sudi beberapa kali salah mengucapkan angka harga sebuah mobil Toyota Crown Royal Saloon yang kini dipakai para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. "Saya memang agak emosional sehingga salah menyebutkan harga mobil dinas tersebut," aku Sudi dalam keterangan pers didampingi Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha.
Semula Sudi menyebutkan harga satu Toyota Crown Royal Saloon yang satu tingkat di atas harga Toyota Camry Rp 432 juta per unit. Namun dalam pernyataannya kemudian, ia menyebut harga mobil itu Rp 437 juta per unit. Karena perbedaan angka itulah, pers menanyakan harga yang benar dari Toyota Royal Saloon itu.
Sudi kemudian bertanya kepada staf yang duduk di sebelah kanannya dalam jumpa pers itu dan dijawab bahwa harga yang benar adalah Rp 487 juta per unit. "Maaf saya agak emosional. Jadi keseleo lidah," kata Sudi.
Sudi kemudian menyatakan bahwa ia agak sedikit jengkel karena seolah-olah pemerintah menyediakan barang yang cukup mahal. "Padahal tidak," ungkapnya.
Selanjutnya, Sudi mengaku yang mahal dari pengadaan mobil dinas menteri adalah pajaknya. Namun, ia berkelit lagi bahwa tahap pembayaran pajak itu akhirnya masuk ke negara juga.
Dalam catatan, Sudi pernah meralat jumlah kendaraan dinas yang semula dikatakan 150 unit, tetapi diakui hanya 75 unit. Demikian juga yang semula seharga Rp 800 juta per unit diralat menjadi Rp 400 juta per unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.