Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emosional, Sudi Salah Ucap Harga Mobil Dinas

Kompas.com - 04/02/2010, 17:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengaku sedikit emosional saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden Kompleks Istana Jakarta, Kamis (4/2/2010) sore, terkait aksi demo 28 Januari yang tidak sopan, pembelian pesawat kepresidenan, pembelian mobil dinas mewah, dan renovasi pagar istana.

Saking emosionalnya, Sudi beberapa kali salah mengucapkan angka harga sebuah mobil Toyota Crown Royal Saloon yang kini dipakai para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. "Saya memang agak emosional sehingga salah menyebutkan harga mobil dinas tersebut," aku Sudi dalam keterangan pers didampingi Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha.

Semula Sudi menyebutkan harga satu Toyota Crown Royal Saloon yang satu tingkat di atas harga Toyota Camry Rp 432 juta per unit. Namun dalam pernyataannya kemudian, ia menyebut harga mobil itu Rp 437 juta per unit. Karena perbedaan angka itulah, pers menanyakan harga yang benar dari Toyota Royal Saloon itu.

Sudi kemudian bertanya kepada staf yang duduk di sebelah kanannya dalam jumpa pers itu dan dijawab bahwa harga yang benar adalah Rp 487 juta per unit. "Maaf saya agak emosional. Jadi keseleo lidah," kata Sudi.

Sudi kemudian menyatakan bahwa ia agak sedikit jengkel karena seolah-olah pemerintah menyediakan barang yang cukup mahal. "Padahal tidak," ungkapnya.

Selanjutnya, Sudi mengaku yang mahal dari pengadaan mobil dinas menteri adalah pajaknya. Namun, ia berkelit lagi bahwa tahap pembayaran pajak itu akhirnya masuk ke negara juga.

Dalam catatan, Sudi pernah meralat jumlah kendaraan dinas yang semula dikatakan 150 unit, tetapi diakui hanya 75 unit. Demikian juga yang semula seharga Rp 800 juta per unit diralat menjadi Rp 400 juta per unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com