JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin enggan mengomentari hasil batsul mastail Forum Santri Putri Se-Jawa Timur yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur pekan lalu.
Seperti diketahui, hasil forum tersebut telah menyimpulkan pelurusan rambut (rebonding), foto pranikah (pre wedding), dan wanita menjadi tukang ojek telah dikeluarkan Forum Santri Putri se-Jawa Timur. Forum yang mengharamkan dan melarang beberapa hal itu dihadiri 258 peserta yang berasal dari 46 pondok pesantren besar di Jawa Timur. Forum juga diikuti dua pondok pesantren besar di Jawa Tengah.
"Tidak usahlah," elak Din Syamsuddin menolak berkomentar saat ditemui di forum Silaturahim Nasional Keluarga Besar Pondok Modern Gontor, Jakarta, Minggu (17/1/2010) di Jakarta Convention Center. Din Syamsudin yang enggan mengomentari hal tersebut memilih diam dan langsung masuk ruangan.
Tidak hanya Din, tokoh-tokoh Islam dan dari partai Islam enggan mengomentari soal keputusan itu. Misalnya, Tifatul Sembiring yang menjabat sebagai Menkominfo juga mengelak untuk mengomentari hal tersebut. Ia menyarankan agar tanggapan soal kontroversi tiga hal itu sebaiknya jangan berasal dari dirinya. "Jangan tanya saya. Tanya saja ke ulama-ulama yang ada di dalam," ujar mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. (Persda Network/YON)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.