Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut "Nyolot", Pansus Ramai Lagi

Kompas.com - 06/01/2010, 17:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lagi-lagi "perang mulut" terjadi antara Gayus Lumbuun dan Ruhut Sitompul. Suasana rapat Pansus Angket Bank Century yang tengah mendengarkan kesaksian dari tiga pejabat BI, yaitu Maman H Soemantri, Maulana Ibrahim, dan Rusli Simanjuntak, mendadak ramai. Bermula dari interupsi Ruhut, asal Fraksi Partai Demokrat. Gayus yang menjadi pimpinan rapat memberikan waktu kepada pria berkucir itu.

Apa yang diinterupsi Ruhut kali ini? "Saya minta pimpinan pertimbangkan waktu. Kita masih ada 6 fraksi lagi, sementara ada dua lagi saksi yang akan kita dengar. Jangan berlama-lama. Aku mau duduk di sini sampai pagi, asal Anda juga tetap di dalam, jangan keluar-keluar," kata Ruhut.

Mendengar kata "jangan keluar-keluar", Gayus menimpali, "Siapa yang keluar? Saya dari kemarin juga di dalam terus. Sudahlah, hormati pimpinan," ujar Gayus, politisi PDI Perjuangan.

Akan tetapi, Ruhut yang selalu bikin ramai Pansus, langsung menyahuti omongan Gayus dengan panjang lebar. Jadilah kedua anggota Dewan ini saling bersahut-sahutan. Ruhut terus berbicara tanpa memedulikan perintah Gayus untuk menghentikan omongannya. 

"Fraksi agar menegur (Ruhut), setiap hari selalu bikin kacau rapat," ujar Gayus. 

"Anda siapa? Enak saja menyuruh menegur. Anda PDI Perjuangan, saya Demokrat. Jangan mentang-mentang pimpinan, sama tinggi kita, sama-sama anggota Pansus," kata Ruhut tak mau kalah.

"Enak saja sama tinggi. Lebih tinggi aku sama kau," jawab Gayus lagi.

Masih tak puas, Ruhut kembali menyahuti, "Hei, ngaca kau!" katanya.

Sahut-sahutan keduanya menjadi tertawaan mereka yang turut menghadiri rapat di ruang Pansus Gedung Nusantara itu. "Pertunjukan" itu pun berhenti setelah anggota Pansus lain menengahi dan meminta Gayus meneruskan tanya jawab kepada ketiga saksi.

Dalam catatan Kompas.com, situasi tegang antara kedua politisi ini kerap kali terjadi. Pada setiap rapat Pansus, Ruhut memang kerap kali melakukan interupsi. Tak mempertanyakan substansi keterangan, terkadang hanya mengingatkan tibanya jam makan siang atau protes karena waktu yang terlalu panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com