Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Berkelit, Mantan Pejabat BI "Diceramahi"

Kompas.com - 06/01/2010, 13:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jawaban "tidak tahu", "belum bertugas", dan "lupa" sepertinya menjadi jawaban favorit para mantan pejabat Bank Indonesia yang dihadirkan memberikan kesaksian di Pansus Angket Kasus Bank Century.

Entah karena geram atau sebab lainnya, anggota Pansus asal Fraksi Partai Golkar, Agun Gunanjar Sudarsa, mengimbau dan meminta para mantan pejabat ini untuk memberikan keterangan yang jujur. Hari ini, dua mantan Deputi Gubernur BI, Maman H Soemantri dan Maulana Ibrahim, serta mantan direktur pengawasan, Rusli Simanjuntak, memberikan kesaksiannya.

Agun mengatakan, ia mengendus adanya pejabat BI di level bawah yang akan dikorbankan dalam kasus Century.

"Bapak-bapak sudah disumpah sebelum memberikan kesaksian. Jujur saja. Kami tidak ingin ada yang dikorbankan. Mohon Pak Maman dan Pak Maulana beri pernyataan baru, kesaksian baru," kata Agun saat mengajukan pertanyaan kepada para saksi, Rabu (6/1/2010).

Sebelumnya, para mantan pejabat BI ini sering menjawab bahwa mereka tidak memiliki bidang kerja yang berkaitan langsung dengan keputusan merger.

"Kemarin, Pak Anton (mantan Direktur Pengawasan Bank I) mengatakan, hal ini merupakan kesalahan semua. Semua atasan, mulai dari Pak Anwar sampai Pak Burhanuddin, semua menyalahkan dia. Bicara jujur saja, jangan ada yang dikorbankan," ujar Agun.

Mendapat "ceramah" untuk bersaksi dengan jujur, Maman H Soemantri kembali mengungkapkan bahwa dirinya hanya mengetahui persoalan merger Century sebatas catatan yang diterima dari bawahannya.

"Saya hanya mendapatkan catatan dari direktur yang di bawah direktorat saya. Apakah saya mengendus ada yang salah, pengetahuan saya hanya sebatas yang saya baca dari catatan yang masuk. Kalau detail, soal pelanggaran tidak otomatis saya punyai karena hal itu berkaitan dengan pengawasan," kata Maman yang menjabat Direktur Direktorat Penelitian dan Investigasi Perbankan saat keputusan merger diambil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com